CEMAS

995 Kata

Zalina benar-benar merasa cemas dengan kondisi Arista. Ia ingin menjenguk Arista, tapi Arasy bersikeras menyuruhnya berbaring dan beristirahat. "Mbak, aku sudah tidak apa-apa. Mbak kan lihat sendiri, semalam aku bisa berjalan sendiri ke kamar mandi. Aku ini sehat mbak, dokter Ardy sendiri bilang, aku ini pasien ajaib. Aku hanya ingin menjenguk mbak Arista, kamarnya dekat juga kan." "Kau ini keras kepala sekali, Lin. Riris masih belum sadar juga, lagipula ada Mbak Dyah yang menemaninya." Zalina hanya menghela napas panjang. 'Seandainya saja kamu tau apa yang sudah terjadi, mbak,' bisik Zalina dalam hati. Entah mengapa Zalina merasa musibah yang dialami Arista adalah ulah seseorang yang memang menginginkan Arista celaka. Bahkan mungkin menginginkan nyawa Arista. "Kapan aku boleh kelua

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN