14. Saingan

1289 Kata

Vivi meresmas jari beberapa kali, apalagi saat tatapan itu seolah hendak menelannya hidup-hidup. “Tunggu-tunggu, untuk apa dirimu takut? Kamu itu manusia bebas dan merdeka. Kamu bukan b***k pria itu! Jadi tenanglah, Destra juga hanya manusia sepertimu, Vi,” batin Vivi mencoba menenangkan dirinya. Destra menatapnya? Ya, pria yang telah menikamti tubuhnya semalaman itu siapa sangka akan bertemu lagi di sini. Pria sama yang juga telah tidak sungkannya pergi tanpa pamit dan membuat seorang Vivi bersedih karena kepergiannya. Sementara Destra yang memang sudah berada di sana kembali marah. Gadis yang tidak ingin ia tinggali tapi tetapi harus tetap ia tinggali karena acara penting ini siapa sangka akan ia lihat lagi di sini. Tapi bukan itu masalahnya. Masalahnya, Vivi datang bukan dengannya, m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN