Dari dalam mobil, Rena memandang gusar secara bergantian ke arah kedai kopi ternama di hadapannya dan ponsel yang tergenggam erat di tangannya. Layar alat komunikasi digenggamannya itu menampilkan sebuah percakapan lewat direct message i********: yang terjadi antara dirinya dan seseorang yang kini tengah menunggunya di dalam kedai kopi tersebut.
Duduk di kursi kemudi di samping Rena, Ben menghela napas. Hanya butuh sekali lihat baginya untuk tahu bahwa perempuan di sampingnya ini sekarang sedang dipenuhi oleh rasa gusar. Dan sungguh, Ben tidak mau kegusaran itu memengaruhi Rena lebih lama lagi.
"Lo nggak perlu memaksakan diri buat ketemu dia kalau memang lo nggak mau," ujar Ben, mengakhiri keheningan yang terjadi di antara mereka sejak mobil yang dikendarainya itu berhenti di pelataran p
