Drama Queen

361 Kata
Bagian 6. Beberapa hari kemudian si Poly masuk kerja... Hari itu kami tengah mempersiapkan kegiatan outbound...dalam rangka family gathering. Semua sibuk mengatur ini itu... Kami semua cuek dan tak menegur Poly.. "Malas aku menegurnya," kata Huges "Siapa..?" Tukas Mak. "Poly....!!" Siapa lagi emangnya lanjutku. "Tuh lihat.. masih stay di pos satpamnya dia...! Kataku lagi sambil memonyongkan bibir ke arah pos satpam. "Iya biar saja... Malas aku menyapanya" timpal Huges lagi Sembari kumpul-kumpul istirahat.. setelah sibuk memindahkan ini dan itu untuk keperluan acara. "Aku lapar... Masak mi yuk" ajakku pada rekan-rekan yang lain. "Ayok..." Jawab mereka kompak "Iuran... iuran...!" Kataku Akupun berdiri untuk mengumpulkan uang iuran membeli mi plus telur. Setelah terkumpul. "Siapa yang pergi beli mi...??" Alin dengan sukarela mengangkat jari telunjuknya, dan berdiri mengambil uang dan kunci sepeda motor dan bergegas berangkat membeli mi. Lima belas menit kemudian, Alin kembali, dan beberapa dari kami sibuk memasak mi sambil ngerumpi.. "Lihat t****k si ubur-ubur belum...??" Kataku. "Mana..? mana... ?Jawab yang lain penasaran. Kuberikan HPku pada Huges. "Wah gaya kali ya... Dandan menor" kata Mak. "Tuh lihat di bela-belain pakai bulu mata palsu... Cuma untuk merekam video t****k nya."kataku sambil geleng-geleng kepala. "Rajin dong berdandan ya..." Kata Leni.. "Norak...," Rekan seniorku tersenyum sinis. "Dengar tu apa yang dikatakannya, macam dia paling baik dan paling benar saja... Padahal aib suami dibeber-beberkan di sosial media.."kataku memperjelas. "Drama Queen." Kata Mak. "Benar sekali..." Kata Salsa. Tiada kata yang tepat untuk menyebut si ubur-ubur itu.. selain "Drama Queen" Mi masak, kamipun makan bersama, tak lupa kami memanggil satpam dan karyawan lain yang ada di pos satpam untuk ke kantor makan sama-sama. Poly tetap stay di pos satpam, yang lain ke kantor semua untuk makan. Huges bilang... "Jangan di bawain kesana untuk Poly ya ...aku ga ikhlas." Tak seorangpun yang membawakan makanan untuk Poly, padahal biasanya apapun kami bagi bersama... Sedikit sama sedikit... Karena kebersamaan dan sudah merasa seperti keluarga. Tapi hati kami patah dan luka melihat status dan videonya di sosmed yang menyindir bahkan menyakiti hati kami...boleh dibilang sebagai orang tua... Karena dulunya mamanya adalah rekan kerja kami juga. Jika hati tersakiti semua akan nampak buruk...dan cacat... Berbuat baikpun nantinya tak akan kembali sama seperti sebelumnya.

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN