"Kak, kenapa kakak terlihat murung?"Gerry mendekat ke arah sang kakak. Sejak tadi ia memperhatikan Ilona yang tampak kusut seolah tengah menanggung beban yang sangat berat. Melihat kakaknya seperti ini Gerry tidak tega. "Tidak apa-apa." Ilona berusaha tetap tersenyum. Ia tak mau Gerry ikut sedih dengan apa yang terjadi menimpa dirinya. "Kakak jangan bohong." Gerry dapat membaca sorot mata kakaknya yang menunjukkan kegalauan. Dalam waktu setahun, kakaknya itu berubah drastis. Ilona yang periang dan selalu ceria entah hilang kemana. Ilona terdiam. Anak itu selalu saja kritis dan tak pernah puas dengan jawaban-jawaban yang diberikan. "Apa ada urusannya dengan pekerjaan?" Pemuda yang belum genap enam belas tahun itu menebak-nebak. Terakhir kali melihat kakaknya sesedih itu saat kehilanga