"Ilona...!!" Begitu masuk halaman rumah, terdengar suara Kakek Banu menyambut kedatangan cucu yang tengah ditunggu olehnya sejak kemarin. Pria tua itu terlihat begitu mengkhawatirkannya.Bukan hanya oa yang khawatir, semya anggota keluarga lainnya pun ikut panik, sampai-sampai Gerry mendatangi teman-teman Ilona di kampusnya. Rencananya jika dalam dua kali dua puluh empat jam tak ditemukan mereka akan lapor polisi. Ilona sulit dihubungi dan tak jelas alamat yang diberikannya. "Kakek!" Ilona segera memeluk tubuh ringkih kakek tua yang merupakan ayah dari ibunya. Ia pun merasakan hal yang sama, sangat merindukan kakeknya itu. Ilona bersyukur ia masih selamat setelah melakukan aborsi yang mengancam jiwanya. Di tengah kesedihannya, ia masih bisa tersenyum karena berhasil kembali ke rumah kont