part 17. Hampir Saja

722 Kata
Pria itu membaringkan Miko dengan perlahan di atas kasur, lagi lagi Aron menyadari sesuatu, kasur itu sudah lama. Dia menekan tangannya, dan benar kasur itu tidak empuk lagi. " Uncle pergi dulu ya.. yakin tidak apa apa Uncle tinggalkan kalian disini.." tanya Aron ingin memastikan, lilin di dalam rumah itu sudah menyala. " Benar, kami sudah biasa di tinggal pergi sama Mommy.. sebentar lagi Mommy pasti pulang.." jawab Miki yang menghantar Aron di depan rumah. " Baiklah.. Uncle pergi dulu.." Miki mengangguk, dia memandang kepergian pria dewasa itu. Aron sampai di mobilnya, dia merogoh ponsel di dalam saku hoodienya. " Order makanan, nanti aku hantar location.." kata Aron pada Antonio. " Kenapa seperti ini perasaanku.. kenapa aku merasa tidak tega melihat hidup mereka seperti itu, padahal perasaan seperti ini sebelumnya tidak pernah aku rasakan, kenapa? Aku merasa ada ikatan batin yang sangat kuat sama mereka.." Tak berselang lama Antonio datang dengan nafas tersengal sengal. " Ini tuan.." Aron keluar dari mobil dan mengambil kantong plastik di tangan Antonio. Pria itu melangkah kembali ke arah rumah kecil itu, dari kejauhan lagi Aron melihat pintu rumah itu sudah di tutup. Dia mengetuk pintu ketika sudah dekat sambil memanggil nama anak anak itu. " Tuan kembali.." kata Niki yang membuka pintu. " Ada yang tuan lupa.." " Uncle menghantar ini untuk kalian.." jawab Aron sambil melihat Miki dan Niko yang berdiri di sebelah Niki. " Tidak perlu tuan.." kata Niko menolak, terhidu aroma dari makanan itu sampai wangi, pasti makanan lezat. " Kenapa?" Tanya Aron kebingungan karena anak anak itu menolak, padahal Aron melihat wajah mereka pucat mungkin karena lapar. " Nanti kalau Mommy tahu dia bisa marah.." jawab Miki dengan jujur. " Sebaiknya tuan bawa pulang saja.." " Ambil saja, setelah makan kotak makanannya kalian buang jauh jauh.." " Berarti kami membohongi Mommy dong.." tanya Niko dengan wajah polosnya. " Tidak, kecuali kalau kotak makanannya Mommy kalian menemukan.. Lalu kalian menyangkal itu baru namanya bohong, tapi kalau tidak di temukan dan kalian tetap diam, itu namanya bukan bohong tapi belum siap cerita.." " Benar juga.." kata Niki. " Jadi ini untuk kami Uncle.." " Iya.. bangunkan Miko .. makan sebelum Mommy kalian pulang.." Miko dan Niki mengambil kantong plastik yang di ulurkan Aron. " Terima kasih ya tuan.." kata Niko. " Iya.. tutup pintunya.." Aron menarik daun pintu dengan perlahan. " Selamat makan ya.." " Baik.." Sebaiknya pintu di tutup Miki dan Niki terus membuka kantong plastik. Chicken chop dan Yeesang makanan khusus orang China. " Miko! Hey Miko.." Niko membangunkan yang sedang nyenyak tertidur. " Hey anak kuntilanak bangun!" " Pergi sana! Aku masih ingin tidur.." kata Miko sangat mengantuk. " Uncle tuan memberikan kita Yee sang.. makanan yang kau ingin makan selama ini, udang goreng juga ada.." Kedua mata Miko terbuka sempurna mendengar bisikan Niko tepat di telinganya. " Ayo makan sebelum Mommy pulang.." kata Miki tak sabaran. Miko dengan wajah mengantuk duduk di bersila di depan Miki. " Uncle tuan mana?" Tanya Miko sambil mencari pria dewasa itu. " Dia sudah pulang.." jawab Niki pelan. Niko beranjak mengintip ke jendela, dia ingin memastikan kalau Mommynya belum pulang. " Mommy belum ada.. Ayo makan.." kata Niki yang langsung duduk bersila di sebelah Niko. *** Aron keluar dari markas dan memasuki mobilnya, dia akan segera pulang, dia sudah tak sabar ingin mengerjai penjaga barunya itu. Lihat saja... Dia akan akan membuatnya tidak nyaman nanti. Aron sampai di depan apartment, dari kejauhan Aron melihat wanita yang selalu bertemu dengannya tanpa sengaja itu masuk di dalam taxi. " Apa yang gadis itu lakukan disini.." gumam Aron, dia keluar dari dalam mobilnya. " Neo.." panggil Aron sambil menghampiri Antonio yang baru ingin keluar dari apartment miliknya. " Bagaimana?" " Beres.." " Mana surat kontraknya.." tanya Aron sambil masuk ke dalam apartment, kemudian dia tersenyum melihat tanda tangan wanita itu. " Sudah lama dia pergi.." " Baru saja, tuan.. dia kelihatan buru buru.. oh ya tuan, dia sudah ada anak.." " Ada anak? Tapi katanya gadis itu baru berusia 22 tahun.." " Benar tuan.." jawab Antonio. " Dia akan pulang setiap jam lapan malam sesuai kontrak, dan akan datang kesini jam lapan lagi.." " Terserah.." jawab Aron malas. " Oh ya bagaimana? Apa dia masih fresh.." " Iya tuan.. wanita itu juga kelihatan sangat cantik.." " Aku sudah tidak sabar ingin bertemu dengannya besok, sayang aku terlambat.."
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN