19 - Antara hidup dan mati.

1367 Kata

Beberapa hari kemudian. "Kok basah si?" Stela menunduk sambil meraba paha kanannya ketika ia merasa ada air mengalir. "Apa air ketubannya pecah ya?" tanya Stela dengan mata melotot. "Iya, ketubannya pecah," lanjutnya dengan tangan yang kini bergetar hebat. "Ris, Risma!" Stela berteriak memanggil Risma yang ada di dapur. Stela meringis ketika rasa sakit di perutnya semakin terasa. Stela yakin kalau bayi dalam perutnya ini akan segera lahir. "Sabar ya, Sayang. Jangan keluar dulu," ucap Stela sambil mengusap perutnya. Risma yang sedang menyiapkan makan malam segera berlari menghampiri Stela, begitu juga dengan Lucas yang juga ikut berlari di belakang Risma. "Astaga, Stela!" Bukan Risma yang menjerit, melainkan Lucas. Proa itu panik saat melihat air ketuban Stela sudah pecah. Luc

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN