chapter 9

1281 Kata
Suasana pagi yang begitu tenang bagi ferry saat mendapati wajah ayu zara yang sedang tertidur di samping nya. Sebenarnya zara pun sudah tak meminta ferry untuk menamaninya. Namun , Setiap malam ketika zara sedang tertidur. Ferry akan selalu ada di samping nya lalu memeluknya secara diam-diam tanpa zara ketahui. Karena jika zara sudah bertemu dengan apa yang di namakan bantal , pasti ian akan dengan cepat menjemput tidur nya. Dan zara pun juga termasuk orang yang sangat susah untuk di bangunkan. Semua itu bukan karena kepribadiaan zara sendiri. Tapi dari efek beberapa obat tidur yang sering ia minum. Sejak berada di rumah ferry lah , zara seakan melupakan kebiasaan nya yang harus menelan obat tidur terlebih dahulu sebelum ia ingin memejamkan matanya. Ferry menuruni tempat tidur zara , Setelahnya ia menaikkan selimut untuk menutupi tubuh zara. “ morning adek kecil ku. “ Ucap ferry kemudian mencium kening zara dan lalu pergi meninggalkan nya. ❤ Ferry berjalan memasuki kamar nya dan kemudian ia pun masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Saat semua aktifitas nya sudah selesai , Ia berjalan keluar dari kamar nya untuk menuju ke arah dapur. Langkah nya terhenti tepat di depan kamar zara yang sedikit terbuka , ferry yang merasa penasaran akhirnya masuk untuk melihat hal apa yang membuat zara tidak menutup pintu kamarnya rapat. Karena seingat nya , Ketika ia keluar dari kamar zara ia pun juga sudah menutup pintu itu kembali. “ raa ... “ Panggil ferry namun tak mendapati jawaban dari zara. Namun saat ferry berbalik , Ia terkejutkan dengan zara yang sudah berada di belakang nya. Pandangan ferry seakan terpaku saat mendapati zara yang hanya memakai kimono saja dan rambut nya yang terbalut oleh handuk. Serasa panas menjalar dalam tubuh ferry saat ini. “ kakak ... “ Ucap zara mendayu ketika mendapati reaksi ferry yang begitu aneh. “ kak ... kak ... kakak .. “ Kata zara sambil menggoyangkan tubuh ferry. Namun sama sekali tak membuat ferry tersadarkan dengan pikiran halusinasinya saat ini. “ ferryyyyyy .. “ Ucap zara memanggil nama ferry dengan begitu panjang dan juga mencubit perut nya. Hingga membuat sang empunya meringis karena kesakitan. “ stop raa , stop. “ Kata ferry sambil mencoba melepaskan cubitan zara pada perutnya. “ kenapa di cibit sih , aahh. “ Protes ferry sambil mengusap perut nya yang terasa sakit. “ zara manggil kakak , tapi kakak malah diem aja. Pakai bengong lagi. “ Ucap zara menepuk kening nya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. “ hehehe... Kakak mau nawari zara , sarapan menu apa? Tapi bingung pas gak ada zara di kamar. “ Kata ferry mencari alasan. “ kakak keluar dulu ya raa , kakak tunggu di dapur. “ Lanjut kata ferry yang pergi meninggalkan kamar zara dengan buru-buru. “ benar-benar aneh. Ferry ooh ferry. “ Ucap zara lalu memilih pergi untuk kembali masuk ke dalam kamar mandi dan mengganti pakaiannya. ❤ Ferry terlihat murung , Bahkan beberapa berkas di meja kantor nya pun sedikit berantakan. Dan juga beberapa lembar dokumen yang keluar dari tempat nya. Wajah nya seperti sedang berfikir , Namun kadang juga terlihat seperti orang yang sedang tak percaya dengan suatu perkara. Sesekali terlihat ferry yang mengerutkan kening nya. Dan di dalam jari jemarinya pun ia juga sedang bermain dengan bolpoin yang di putar-putarkan. “ aku tidak akan membiarkan zara pergi dengan teman nya lagi. “ Umpat ferry yang terlihat sedikit bringas. “ mau tidak mau. Terima atau tidak terima , aku harus berterus terang kepada zara. “ Lanjut ucap ferry sambil menancapkan bolpoin itu di atas arsip yang berada tak jauh dari tempat nya. Dan kemudian terlihat ferry yang keluar dari ruangan nya dengan tergesa-gesa. “ bos , mau kemana? “ Teriak devan saat melihat ferry yang melintas melewati dirinya tanpa berbicara apapun. “ handle semua dev. “ Balas teriak ferry yang semakin terlihat menghilang dari pandangan devan. “ apa dia ada masalah? Tak biasa nya seperti sekarang. “ Ucap devan menerka-nerka. | Di dalam mobil yang sedang ia kemudi , Ferry masih berpikir pekat dengan setiap perkataan zara di balik telfon nya tadi bersama nadira. • ferry flashback • “ iya nad , aku pasti datang di acara ulang tahun mu. “ --- “ tenang saja , kakak ku tidak akan marah. “ --- “ iya , iya nad. One Eighty Coffee and Music kan? “ --- “baiklah , bye. “ percakapan zara dengan nadira yang tak sengaja aku menguping nya. Enak saja dia , Aku pasti dapat memastikan jika dia pasti membawa teman pria nya lagi untuk di dekatkan dengan zara. Temen zara begitu agresif , Apa yang sebenarnya di ingin kan nya. | Aku selalu saja mengumpat pikiran ku sendiri , apa aku harus membuka pembicaraan dahulu dengan zara tentang telfonnya tadi. Atau lebih baik aku diam saja , Menunggu zara yang akan bercerita sendiri. Aaaaaaa , sial. Lidah ku serasa kelu saat melihat wajah zara yang entah mengapa terlihat semakin mempesona. Pikiran ku sudah tak beres sepertinya. Hingga aku baru tersadar jika sudah waktu nya aku harus berangkat bekerja. Dan sikap zara pun juga tak menunjukkan apapun yang membuat ferry semakin bertanya-tanya. Apakah zara akan benar-benar datang atau ia hanya memberi harapan palsu. Atau mungkin , Ia memang tak ingin untuk memberitahu ku , agar aku tak mengganggu acara nya. “ raa , kakak berangkat dulu. “ Pamit ku kepada zara yang hanya di tanggapi anggukkan nya saja. Ia pun terlihat begitu asik dengan ponsel yang berada di tangan nya. “ kau tak ingin mengatakan sesuatu pada kakak , raa? “ Lanjut kata lu memancing nya. Terlihat wajah nya yang seperti berpikir namun setelahnya ia menatapku lalu hanya menggelengkan kepalanya pelan. “ oke. “ Jawab ku lalu pergi keluar rumah. Sesekali aku memutar badan ku untuk memandang zara yang masih sangat terlihat sibuk dengan ponselnya itu. • flashback off • | ⋇⋆✦⋆⋇  | Kini ferry berada di tempat yang di bicarakan zara tadi. Ferry pun juga tak kalah pintar dari zara yang tak ingin memberitahu tentang kepergiannya. Karena dimana pun zara berada , Ferry akan tahu keberadaan zara tanpa zara memberitahunya. Perasaan ferry sangat terasa tak enak , Seperti ada yang mengganjal di hatinya untuk segera mencari keberadaan zara. Walaupun zara tergolong sudah dewasa , Namun bagi ferry ia tetap lah adik kecil nya yang terlalu polos dengan pergaulan yang sangat tak sehat di kalangan anak-anak muda jaman sekarang. Ferry melacak keberadaan zara yang berada di titik merah di dalam ponsel nya. Ketika ferry memutuskan untuk masuk dan mencari dimana zara sekarang berada , ia sama sekali tak mendapatkan sosok zara di sekeliling. Ferry berlari kecil mengarah pada meja kasir. “ maaf mau tanya kak , Apakah disini ada yang memesan tempat untuk acara ulang tahun? “ Tanya ferry pada kasir yang seakan terpesona dengan ketampanan ferry yang seakan menyihir nya. Kemudian ferry memutar bola mata nya dengan malas karena tak mendapati jawaban dari orang yang menjaga kasir. Kasir itu malah semakin terlihat terpesona hingga mengamati ferry sambil senyum-senyum sendiri. Ferry yang terlihat kesal , Semakin meloloskan aksinya kepada kasir itu , dengan mendekatkan wajah nya ke arah kasir. Dan lalu menjentikkan jarinya tepat di tengah tatapan mereka hingga membuat kasir itu terkejut. “ maaf kak , ada yang bisa saya bantu. “ Ucap kasir itu yang tbaru tersadar dari khayalannya. “ apa ada yang memesan tempat ini untuk acara ulang tahun? “ Ucap ferry dengan nada mengeja. “ ad-da ada kak , Di outdoor room kak. “ Kata kasir itu yang masih saja enggan untuk mengedipkan matanya. “ terimakasih. “ Ucap ferry sambil meningalkan dua lembar uang kertas seratus ribu rupiah di meja kasir kemudian pun ferry berlalu pergi ke tempat yang akan seharusnya dia tuju. “ ganteng banget dia. Wangi.. Baik pula.. “ Ucap kasir itu kepada salah satu teman nya yang juga merasakan hal yang sama. Ferry berlari sekencang mungkin untuk menuju ke tempat pesta yang sedang berlangsung. Dan kecurigaannya pun benar , Dari pandangan nya pun tak dapat terkelak lagi. Kini ferry semakin mempercepat larinya agar sesuatu yang sudah berada di fikiran ferry tidak terjadi kepada zara. Wanita satu-satunya milik ferry. Bersambung..
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN