PART 10 - Ciuman Pertama

1895 Kata

Langkah perempuan itu begitu lemah, Randi mengikutinya dari belakang. Berusaha menjaga jarak agar perempuan itu tidak melihatnya. Selama ini, Randi hanya berani mengikuti perempuan itu dari belakang, tidak pernah terpikir di kepalanya untuk berjalan di samping Rasaya, memegang tangan perempuan itu, dan membiarkan kepala cantiknya bersandar di pundaknya. Meskipun sekarang Randi sangat ingin melakukannya, ia tidak pernah beranjak dari tempatnya berdiri. Seperti ia memang terlahir untuk menjaga perempuan itu dari kejauhan. Rasaya berhenti di sebuah bar di pinggir jalan. Setelah percakapannya dengan Reno di lorong tadi, perempuan itu pergi dari kantor dengan wajah sedih. Perempuan itu tidak membawa mobil, Randi menahannya, mengatakan bahwa ia akan mengantarnya, tapi Rasaya hanya menggeleng le

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN