Rasaya menutup laptopnya dengan kasar.
Sudah.
Rasaya tidak sanggup lagi melihat video yang dikirimkan Vanka. Vanka benar, Rasaya sepertinya menilai terlalu tinggi Randi. Laki-laki itu tidak ada bedanya dengan b******n m***m yang suka tidur dengan perempuan manapun. Bagaimana bisa laki-laki itu tidak menolak Vanka? Apa Randi pernah berpikir jika Aleene tahu apa yang ia lakukan saat ini? Apa laki-laki itu sungguh mencintai adiknya?
Aleene harus segera tahu seperti apa laki-laki yang ia cintai itu. Rasaya segera memasukkan laptopnya di tas, ia ingin segera pulang dan bertemu Aleene. Semua sudah selesai, jika Aleene melihat video itu, adiknya itu tidak akan lagi membela Randi. Tidak hanya Aleene, mungkin orang tuanya juga akan kecewa dengan Randi. Rasaya tersenyum lebar, ia tidak tahu bahw
