BAB 10

918 Kata

Arum menatap penampilannya, dress hitam menjadi pilihannya saat ini. Acara formal seperti ini, ia harus berpenampilan rapi. Arum duduk disalah satu kursi, sementara Emir. Meninggalkanya begitu saja, Arum melirik jam yang melingkar ditangannya. Arum tahu, ia bukan siapa-siapa disini. Tidak seorangpun ia kenal, Arum mengeluarkan ponsel miliknya dari tas. Arum menatap layar ponselnya dan mulai menyibukkan diri. "Saya tidak menyangka kamu berada disini". Arum lalu mengalihkan tatapanya kearah sumber suara. Arum menatap wajah tampan itu lagi, tatapannya tajam dan rahang kokohnya ditutupi bulu-bulu halus yang rapi. Arum memasukan kembali ponsel miliknya didalam tas. "Saya tadi diajak Emir" ucap Arum. "Ya, saya sudah menyangka bahwa Emir mengajak kamu kesini". Arum menegakkan tubuhnya, dan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN