TERKENANG MASA LALU YANG PAHIT

1149 Kata
Kirana melamun di kosannya yang besar itu,sebenarnya kalau Kirana mau membeli arpertemen bisa saja,tapi dia tidak mau kedua orang tuanya mengetahui dimana keberadaan nya,karna dia tidak pernah dianggap oleh kedua orang tuanya itu,Kirana adalah anak dari kolong merat yang ternama di Indonesia,papanya bernama Handoko Ramadhan Diningrat,mamanya bernama Calista rahanum,Kirana terlahir sebagai anak yang tak di harapkan,Kirana selalu di beri s**u bantu oleh pengasuh. Pak Handoko berkata kepada istrinya Calista *",Sayang,kamu tak usah menyusui anak yang tak aku inginkan itu,sekarang kamu dandan kita akan makan di luar?'. *",Tapi putri kita kan masih kecil pa,masak kita tinggal begitu aja sih!!. *", Sudah jangan membantah lagi,aku tak menginginkan dia terlahir,aku hanya ingin anak lelaki yang akan mewarisi perusahaan ku nanti,sedangkan dia terlahir hanya membawa masalah. Tapi tidak di pungkiri juga sih,sejak kelahiran Kirana masalah di keluarga Diningrat selalu datang,contohnya saat Kirana di lahirkan tuan besar Diningrat yang tak lain ayah dari pak Handoko meninggal karna terjatuh saat mau kerumah sakit,PT produksi perusahaan nya terbakar,dan saat Kirana berusia sebulan perusahaan di tipu oleh investor bodong,yang merugikan perusahaan sebanyak mungkin,tapi masih untung juga tak di taruhkan semuanya,kalau tidak kemungkinan keluarga Diningrat bangkrut habis. Semenjak kejadian itu Kirana di cap sebagai anak pembawa sial oleh papanya sendiri,Kirana selalu di tinggal dan bersama pengasuh,setelah Kirana berusia lima tahun papanya selalu memarahi Kirana sampai kuping Kirana di jewer oleh papanya itu,sedangkan mamanya hanya diam saja melihat anak nya itu di perlakukan seperti hewan oleh suaminya. *",Papa tatit paa!hiks hiks hiks. *",Dasar anak pembawa sial,aku tak Sudi menganggap kamu anak ku,pergi sana anak pembawa sial. Bibi membawa Kirana ke kamar,bibi berkata *",Non jangan dekati tuan kalau tuannya lagi santai ya,sekarang non main disini aja ya? Kirana mengangguk,setelah umur Kirana 8 tahun mamanya hamil lagi,setelah di USG ternyata anak nya berjenis kelamin laki-laki,pak Handoko sangatlah bahagia dan selalu menjaga kehamilan istrinya itu,Kirana di asingkan ke paviliun di belakang rumah,Kirana terasa seperti anak tiri saja di asingkan seperti itu,saat adik nya lahir Kirana tidak di ijini mendekati adiknya itu,Kirana selalu menangis dan berdoa kepada sang Khaliq agar diberikan kebahagiaan yang seharusnya dia dapat,Kirana juga berdoa. *",Ya Allah,jika memang aku di takdirkan jauh dari kasih sayang orang tua ku,aku rela menerimanya,tapi ya Allah,berikanlah aku kebahagiaan yang semestinya aku dapatkan,sebenarnya aku ini anak siapa ya Allah,kalau engkau mau mengambil ku maka ambillah nyawaku saat ini juga. Kirana menangis terisak-isak,setelah Kirana menginjak bangku SMP,Kirana tidak pernah lagi di hiraukan dan tak di perbolehkan bertemu mama dan papanya, Kirana sudah memaklumi nasibnya sebagai anak sial,Kirana pergi dan pulang sekolah lewat pintu belakang,tidak di bolehkan lewat depan,sering Kirana di katai anak pembantu oleh teman-teman nya,tapi Kirana hanya diam saja saat dibully. Kirana sangat menyukai kapal terbang, mainannya semuanya hanya boneka dan pesawat aja,Kirana mempunyai satu teman, dia berteman dengan anak bi Darmi saja,anak bi Darmi juga seorang wanita,akan bi Darmi bernama Humaira,Humaira selalu membantu Kirana membersihkan paviliun,sepulang sekolah Kirana bekerja sebagai pelayan toko manisan,Kirana pulang sore,dalam bekerja Kirana selalu teliti,Kirana bekerja karna sudah tak di kasih uang jajan lagi oleh mama ya. Sewaktu Kirana Lulus SMA,Kirana tidak ada yang menemani saat wisuda,Kirana menangis tapi dia tegar dan pasrah. *",Hiks hiks hiks,Kirana,kamu harus tegar,masa depan kamu hanya kamu yang bisa merubahnya,aku sudah lulus,aku akan kuliah sambil bekerja,semangat Kirana semangat. Batin Kirana bergumam tuk menyemangati dirinya sendiri,sedangkan adik Kirana yang bernama Niko begitu manja dan apa pun kemauannya selalu di turuti,adik Kirana yang masih berusia 9 tahun itu pergi ke paviliun,Niko masuk ke kamar Kirana dan mematahkan mainan pesawat Kirana,Kirana melihat adiknya itu menghancurkan mainannya lalu menegur adiknya itu. *",Niko,kamu ngapain disini,kenapa kamu hancurkan mainan kakak?. *",Aku bukan adik kamu ya,kamu itu pembantu, sedangkan aku adalah pewaris dirumah ini, paviliun ini milik ku,sana kau pergi. Niko mendorong Kirana sampai kepala Kirana membentur sudut meja dan berdarah,Kirana berdiri lalu mengambil baju bekas di pakainya pagi tadi tuk mengelap darah di keningnya,Niko yang nakal mau mendorong kakaknya lagi tapi Kirana menghindar dan akhirnya Niko terjatuh dan pipinya lebam kena lemari,mama dan papanya datang setelah mendengar Niko menangis sambil menjerit memanggil mamanya. *",Mamaaa!mmmmm!! Saat papanya datang papanya lanaung berlari mengejar Niko dan menggendongnya,pak Handoko sangat marah sambil menampar dan mendorong Kirana kelantai,Kirana di hardik dan di caci maki *", Dasar anak pembawa sial,apa mau kamu ah,kamu mau membunuh anak ku,asal kamu tau ya,Niko lebih berharga dari anak pembawa sial seperti kamu,aku tak habis fikir melihat tingkah kasar kamu ini,sekali lagi kamu menyakiti Niko maka kamu bakalan. Kirana sudah tak tahan lagi melihat perlakuan papanya terhadap dirinya *",Bakalan apa,anda mau memukul saya lagi ni pukul,anda fikir saya takut. Mendengar putrinya melawan papanya,buk Calista menampar wajah Kirana,lalu menjambak rambut Kirana *",Sudah berani kamu melawan ya,kamu emang anak pembawa sial,pantas saja papa kamu membenci kamu,karna kamu emang anak pembawa sial. *",Ya saya emang anak pembawa sial,kalian menyesal bukan telah melahirkan saya,saya tau kalau kalian tidak pernah menginginkan saya,baik lah kalau kalian berfikir saya akan diam saja tuk di tindas,jangan harap,kalian tidak pernah menganggap saya ada saya bukan anak kalian itu yang selalu terucap di mulut tuan Handoko yang terhormat ini,dan anda nyonya Calista Humaira,anda tak ingin melihat saya lagi kan baik lah saya juga tidak sudi berada di neraka ini. *Selama Lima tahun saya tidak pernah kalian biayai,saya juga bisa cari uang sendiri. Plak Buk Calista menampar mulut Kirana sampai mengeluarkan darah segar,tuan Handoko menendang perut Kirana sampai Kirana terjungkir ke lantai. *",Mulai saat ini kamu tinggalkan rumah ini,kamu bukan anak kami,kami hanya menumpang kan rahim tuk kamu,sekarang pergi lah dan bawa barang bau kamu ini. Emang orang biadab,tidak punya belas kasihan sama sekali,hati mereka sudah di butakan oleh segalanya,Kirana mengaskan pakaiannya dan barang-barang yang dia beli,Kirana pergi dari rumah itu dan ngekos di sebuah kosan wanita pakai uang hasil jerih payahnya selama ini Disaat Kirana kuliah bagian penerbangan Kirana bekerja sebagai montir mesin yang di ajarkan oleh orang baik yang tak lain adalah dosennya sendiri,Kirana sangat tekun dalam belajar dan akhirnya dia di juluki sebagai tangan besi karna kalau ada Kirana semuanya teratasi,Kirana di utus tuk memperbaiki mesin pesawat dan mencobanya tuk menerbangkan nya,maka itu Kirana sangat lihai menerbangkan pesawat sampai Kirana lulus dan menjadi seorang Capten pilot yang handal dan disegani oleh pilot yang lainnya. Berbagai negara di datanginya dengan mengendarai pesawat,kalau ada kerusakan mesin dia tau dengan cepat,waktu penerbangan ke Amsterdam Belanda pesawat yang di pilotin oleh Kirana mengalami kerusakan,Kirana dengan cepat mengetahuinya Kirana memanggil sinyal bandara dan memberi tahu kalau pesawatnya akan lepas landas di Singapura,tim bandara mengizinkan lalu Capten Kirana mendarat kan pesawat nya di pelabuhan bandara tersebut. Penumpang terselamatkan mereka bersyukur karna selamat dalam musibah,semenjak itu Kirana selalu di andalkan terkadang Kirana harus menggantikan pilot lain saat waktu liburnya,siap tak siap Kirana harus menjalankan tugasnya,Kirana harus siap siaga cuma dengan begitu maka kehancuran di hati nya teralihkan. Sudah tiga tahun Kirana menjadi seorang Capten pilot yang handal, ternyata tidak pria saja yang bisa menjadi pilot,wanita juga bisa. Kirana emang hidup sendirian di kota tempat dia berada sekarang,tapi dia tidak sombong atas keberhasilan dirinya dalam meraih kesuksesan. Bersambung
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN