Bella masih tidur dengan nyenyak, nafasnya teratur, satu tangannya berada di atas dadanya Edward. Edward sengaja tidak menutupkan selimut ke tubuh mereka. Ia menikmati setiap pergerakan Bella dari cermin yang jadi dinding kamarnya. Edward memandang wajah Bella. Saat tidur begini Bella tampak seperti gadis remaja yang baru beranjak dewasa. Bella menggerakan tubuhnya, mungkin merasa penat pada satu posisi saja, wajahnya meringis seperti menahan sakit. "Sakit." Bella merintih pelan dengan tangan menggapai pangkal paha. Bella membuka pahanya, dibuka agar tangannya mudah mengusap miliknya yang terasa sakit. Tapi mata Bella masih terpejam rapat, meski tangannya mulai bergerak mengusap pelan miliknya. Edward bangun dari rebahnya, duduk tepat didepan pangkal paha Bella. Dihentikan tangan Be