Dosa Terindah – 19

1728 Kata

Pagi ini Rahid tiba-tiba saja tidak bersikap dingin lagi kepada Ara. Semalam ara bahkan sangat cemas karena dia pergi diam-diam dari rumah itu. Ketika kembali, Ara mendapati Rahid yang sedang menunggunya di pintu gerbang. Untung saja Ara bisa membuat sebuah alasan yang masuk akal. Dia mengatakan bahwa dia keluar sebentar untuk membeli obat penahan nyeri. Ara beralasan perutnya terasa sakit karena halangannya yang baru datang. Anehnya lagi, pagi ini Rahid juga memutuskan untuk tidak masuk ke kantor. Dia mengaku ingin menghabiskan waktu bersama Ara. Apa Rahid merasa bersalah? Entahlah... yang jelas Ara cukup merasa tenang karena sang suami sudah tersenyum lagi kepadanya. “Jadi kamu mau sarapan sama ikan goreng?” tanya Ara. Rahid mengangguk cepat. “Iya Sayang... Nggak tahu kenapa hari ini a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN