Setelah masuk dan mengunci kamarnya, Alvaro memilih melemparkan dirinya ke ranjangnya, kemudian menghela nafas panjang dengan tangan terlipat di belakang kepala. Ia mulai memikirkan apa yang terjadi pada dirinya tadi. Tiba-tiba saja kata-kata tadi keluar dari mulutnya begitu saja, tanpa bisa dicegah. Ia juga merasa bingung kenapa semakin sering bersama Andin, semakin ingin juga Alvaro untuk melindungi cew—ah istrinya itu. Alvaro terkekeh pelan. Rasanya agak menggelikan menyebut kata Istri itu, sementara mereka tidak terlihat seperti pasangan suami istri. Bagaimana jika partner in crime? Rasanya itu lebih cocok untuk mereka berdua, dibanding harus menyebutnya pasangan suami istri. "Ck! Kenapa gue jadi mikirin itu sih?" Alvaro mendengus geli sambil mengacak asal rambutnya. Tapi jujur saja