Iyel POV. “Yel…bangun….laper…” rengekan Sarah yang akhirnya membuatku membuka mata. Masih peluk peluk aku saat aku membuka mataku. Dan aku masih merasa baik baik saja. “Ayo bangun yok!!!. Mau makan apa?” tanyaku. “Apa aja” jawabnya lalu berbalik memungguiku. Masa iya masih cape?. Sudah tidur sampai jauh siang gini, kalo sewaktu aku lihat jam dinding kamarnya, sudah pukul 11 siang. Kerenkan??, kami bisa tidur selama itu. Jadi hanya aku yang bangun. Gantianlah aku yang mengurus makan kami. Aku pesan makanan dan aku biarkan Sarah melanjutkan tidur. Aku tidak taukan hari hari sebelumnya gimana kwalitas tidurnya. Atau kesibukannya. Setelah makanan yang aku pesan datang baru aku bangunkan. “Hei…ayo bangun, katanya laper” kataku. Masih mode malas malasan, sampai butuh waktu untuk dia bena