Sarah POV. “Ayo Sar, makan yang banyak” tegur mama Iyel. “Iya mah, makasih” jawabku sambil mengangguk. Akhirnya acara makan malam juga, setelah sebelumnya ngobrol bersama, membahas apa lagi selain soal aku dan Iyel. Dan jujur aku berusaha sekali merayu papanya supaya lebih tenang dalam membahas masalah ini. Soalnya agak ngeri juga, kalo papa Iyel pastinya kesal mendapati kelakuan anak lelakinya yang seenaknya. Papa Roland juga marah sebenarnya, tapi karena anaknya perempuan, jadi bisa lebih tenang. Dan sepertinya cukup berhasil kalo setelah kami bersama makan di meja makan, bapak dan anak ini, asyik membahas soal kunjungan Iyel ke Jepang sebelumnya dan tidak ada membahas soal masalah kami sebelumnya. Aku dan mama Iyel bagian tim menyimak saja, sambil sesekali mengingatkan untuk tetap sa