Andra tidak bisa menahan diri. Andra membuntuti pria yang dikenalkan Mara sebagai suaminya itu ke toilet. Meskipun hubungannya dengan Mara hanya sebatas atasan dan bawahan, karena perasaannya sudah langsung ditolak wanita itu—tapi, dia ingin sekali memberi pelajaran pada si br*ngsek itu.
Derap cepat kaki Andra terpaksa berhenti saat rekan kerjanya memanggil. Terpaksa Andra melayani mereka beberapa saat sampai kemudian dia berpamitan. Khawatir suami Mara akan segera keluar dari toilet. Dia tidak mungkin mengkonfrontir pria itu di depan banyak orang.
Namun, apa yang didengar setelah langkah kaki Andra tiba di toilet?
“Kamu benar-benar tidak tahu malu, Dok. Mara sedang hamil anakku, dan kamu bertingkah seolah kamu suaminya.”
Dan Andra mengenali suara siapa yang baru saja bicara dengan na
