BSW Bab 90

1918 Kata

“Kenapa kamu tidak cerita sama aku?” tanya Eri sambil mengusap air mata dengan tangan kiri, sementara tangan kanan mengendalikan benda bundar di depannya. Mereka sedang dalam perjalanan pulang ke apartemen Mara. Setelah mendapati kenyataan pahit rumah tangga Mara, dan keluar dari ruangan dokter Danar—Eri memaksa untuk mengantarkan Mara. Mobilnya sendiri ia tinggalkan di parkiran rumah sakit. Berkali-kali wanita itu mengumpat suami Mara yang baru dia ketahui adalah suami Nadia. Temannya juga semasa SMA. “Kita tidak sedekat itu kemarin, Er. Aku saja masih tidak percaya bisa berteman denganmu.” Mara menjawab tanpa memutar kepala. Manatap jalanan dari kaca samping seolah pemandangan di luar mobil begitu menarik. Eri menghembus panjang karbondioksida keluar dari mulut. Wanita itu hanya melir

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN