BSW Bab 14

1405 Kata

Mara berulang kali mengatur napas. Wanita itu berjalan mondar mandir di dalam kamarnya. Tangan kanannya terangkat. Mara menggigiti kuku ibu jarinya. Sumpah. Dia tidak pernah berpikir akan merasa setegang seperti saat ini. Mara tidak menganggap serius pernikahannya dengan Raga. Bukan. Bukan dia mempermainkan janji di depan Tuhan. Dia hanya berpikir jika pernikahan itu akan segera berakhir setelah kondisi Nadia membaik. Karena dia tidak ingin menyakiti Nadia. Dia menikah dengan Raga pun, hanya karena permintaan Nadia yang ketika itu dalam kondisi kritis. Mara berhenti langkah, lalu kepala wanita itu mendongak. Menarik napas panjang, Mara melepas kuku jari dari gigitan, kemudian menghembuskan karbondioksida perlahan. Sudah jam 9. Wanita itu menggigit bibir bawah. Kepalanya refleks menoleh k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN