Ari segera menetralkan detak jantungnya,coba bayangin jika idola kamu ada Tepat didepan matamu saat ini apa yang kamu rasakan pastinya kamu ingin langsung namplok peluk-peluk dan treak-treak kagak jelaskan dan disinilah ari sekarang dimana posisi fans berat yang lagi ketemu sang idola. Namun ari hanya bisa diam mematung,ingin pingsan saat melihat wajah joshua secara langsung.
Ya alloh besar amat cobaan ari yak..
Saat melangkah masuk ia sedikit menundukkan wajahnya tidak mampu untuk menetap kedua pria tanpan yang tengah duduk dihadannya terus berbicara,tanpa memperdulikan ari yang mulai mengeluarkan keringat dingin.
Melihat tangan ari yang sedikit gemetar mark segera menyudahi percakapannya dan menatap ari”apa kau sakit..??”
Ari menatap mark sekilas lalu kembalu melanjutkan perkerjaanya menaruh cangkir dan mangkuk tepat dihadapan joshuan dan mark”tidak tuan saya baik’baik saja”
“jangan berbohong...aku melihat tubuhmu begitu gemetar atau jangan-jangan kamu..”tebak mark sambil menatap ari dari atas kebawah.
“saya tidak apa hany-“ari menghentikan ucapannya saat tanpa sengaja joshua menyentuh tangannya. Sontak mata ari terbelalak bagaikan tersengat aliran listrik ari segera menjauhkan tangannya dan dug...
Ari terduduk tepat dipangkuan mark boss besar perusahaan tempat dirinya bekerja. Dan ari tidak tau itu,siapa mark dan apa yang joshua lakukan dikantor tempatnya bekerja.
“maaf aku tidak sengaja menyentuhmu...”joshua meminta maaf saat melihat reaksi ari,ia menatap tangannya,apa ada yang salah dengan tanganku...kenapa dia begitu takut. Batin joshua sambil menatap tangannya dan ari secara bergantian.
Dan sial sungguh sial ari tidak juga tersadar dari keterkejutannya. Masih menatap joshua dengan tatapan yang susah diaratikan namun ia benar-benar tidak sadar siapa yang tengah ia duduki sekarang. Mark boss besar dari perusahan tempatnya bekerja dan juga pria playboy yang tidak sadar dengan umur.
“apa kau ingin terus duduk dipangkuanku..”
Ari mengerjapkan matanya dan segera menengok kebelakang”ya alloh...”teriaknya lalu segera berdiri dari duduknya.
“maaf..maaf tuan....maaf...”ari semakin gemetar melihat tatapan mark yang sendu seperti tengah menahan sesuatu dan entah apa itu.
Saat mark akan mengatakan sesuatu joshua menyelanya terlebih dahulu”sepertinya saya harus segera pergi..dan untuk kerja samanya biar meneger saya yang mengaturnya..”
Mark segera berdiri dan menyalami joshua”tentu...saya tunggu kabar baiknya..”
Ari masih mematung,tidak berani melangkah ataupun bergerak ia tetap diam dan menunduk meski dalam hatinya ia memggerutui situasi yang sangat tidak mengenakkan ini. Nafasnya seakan tercekat saat melihat langkah mark yang mendekatinya”kenapa kamu masih disini..!!apa kamu masih ingin menggodaku..”
Mendengar tuduhan mark yang tidak benar sontak kepalanya mendongak menatap mark dengan tatapan tidak suka”maaf tuan...tetapi saya bukan wanita yang seperti anda fikirkan..”
Mark mengeryit heran entah kenapa gadis ini begitu berani kepadanya,apa dia tidak tau siapa yang barusan ia bentak,dan inilah kali pertama mark dibentak oleh karyawan perusahaannya,ia melirik sebentat name tag yang menempel diseragam wanita itu,ariana..!!nama yang entah kenapa terdengar sangat menggemaskan baginya”lalu jika bukan seperti itu kenapa kamu duduk begitu enaknya dipangkuan saya..”
“sa..saya tidak nermaksud duduk..!!”ari memelankan suaranya dan enath kenapa hatinya masih merasa tidak rela,ia kembali menatap mark dan segera berkacak pinggang saat melihat marak yang mandangnya dari atas kebawah”tuan...bukankah anda lihat saya tadi sangat terkejut lalu bagaimana saya bisa tau jika p****t saya akan memilih duduk dipangkuan anda..”
Ingin rasanya mark tertawa terbahak,lihatlah wanita ini...bagaimana bisa dia begitu berani terhadapku...tetapi kenapa dia begitu tampak menggemaskan..bibirnya yang berteriak seakan menantangku untuk melumatnya dan dadanya yang membusung seakan mengundang tanganku untuk menjamahnya dan lihatlah kaki jenjangnya yang begitu mulus..!!ah sial...bagaimana aku bisa terpesona oleh gadis belia sepertinya dan tunggu..wajahnya yang tampa polesan seakan mengatakan jika inilah kecantikan sesungguhnya...!!batin mark menyelidik dari atas kebawah dan tanpa sengaja ia melihat pelototan mata ari. Saat itulah ia sadar jika otak mesumnya kembali beraksi.
“tuan liat apa hah...!!ya tuhan...tuan tatapan anda terlihat sangat mesum..!!”ari segera berlari keluar tanpa mau lagi melanjutkan aksi marahnya.
Marl tersenyum tipis dan segera melangkah kembali kemeja yang sudah siap dengan makanan yang ia pesan.
**
“ana...”ari segera berteriak dan memeluk ana saat melihat sahabatnya itu baru saja datang.
Ana mengeryit heran menatap ari,tidak biasanya begitu sebahagia ini sepulang dari tempat kerjanya”hey...lebay...lebay deh mulai...??why..??ada apa..??kenapa.?”
“ya alloh nak...ya alloh kagak nahan pokoknya...!!pasliat dia dari dekat berasa ngefly...gila nak...tu orang cakepnya bukan main...pengen aku karungin rasanya...bawa pulang..!”
“bentar’bentar deh ya..!!yang kamu maksud siapa..??”
“dia nak colon imam...ari..”
Ana segera memutar bola matanya malas”ya elah...tolong...tolong ya ri...”
Ana segera meninggalkan ari yang masih mesem-mesem sambil memeluk poster joshua. Yaelah poster..jadul amat ya. Masih jamanan apa poster’posteran gitu.
***
“ari kok gitu...kenapa ari gak mau kuliah..”bujuk ana saat ari benar-benar mogok untuk tidak masuk kuliah entah kenapa ana sendiripun tak tau.
Ari segera menghentikan aksinya mengikat rambut,diliriknya sebentar jam dinding lalu kembali fokus kepada ana”ana...denger ya...ari kayaknya udah kagak nyambung kalo disuruh kuliah..biar deh ari kerja kayak gini aja..ari mah orangnya kagak muluk-muluk...!!ari pusing nak kalo udah mikirin kulian...seminggu kayaknya cukup deh buat rasain kuliah..ari bener-benar udah tumbul ni otak...!!”
Ana mengeryit heran mendengar penjelasan sahabatnya itu,bagaimana bisa ia puas hanya bekerja sebagai pelayan kantin,ana hanya ingin melihat ari kerja kantoran setelah kuliah dengan begitu ia bisa bangga saat pulang kekampun halamannya,namun bagaimana lagi ari benar-benar menolak karena beralasan otaknya yang sudah tumpul dan gak bisa mencerna pelajaran dengan baik,oke mungkin saat ini ari harus mengalah karena bagaimanapun yang menjalani ari,meski ana kecewa mau bagaimana lagi yang terpenting bagi ana ari bahagia”ya udah deh gak pa-pa..ah ya..mau bareng gak kekantornya.??sekalian kekampus ni ana..”
Ari melirik jam dinding yang menunjukkan pukul enam tiga puluh dan itu artinya ari harus tiba dikantor setengah jam lagi,dengan cepat ari mengangguk dan menyambar tas kerjanya,mengejar ana yang sudah keluar dari rumah.
**
“beneran turun disini aja..??”tanya ana kepada ari yang ngotot ingin turun agak jauh dari gedung kantornya.
Ari mengangguk sambil membuka pintu mobil”ari pingin jalan aja...!!da na..sampai ketemu nanti dirumah..”ari melambaikan tangan dan segera melangkah menyusuri trotoar sambil bersenandung ria. Entah kenapa hari ini ari merasa gugup apa mungkin ari akan memenangkaan lotre tiket konser joshua?entahlah dan ari berharap itu.
Dari kejauhan terlihat sepasang mata memperhatikan gerak gerik ari,dari yang berjalan biasa sampai sedikit berlari hingga menari-nari tidak jelas,membuat senyum berkembang saat melihat tingkah lucu gadis itu.
“tuan ini dokumen yang anda inginkan..”ucapan pak adit tidak membuat ia berbalik untuk menatap orang kepercayaannya itu,dengan senyum yang masih berkembang memandang gadis itu dari jendela kantornya.
“letakkan saja disitu pak adit..”jawab mark masih fokus memandang kearah ari tanpa ingin memandang adit yang berdiri disampingnya. Senyum adit ikut berkembang saat melihat gadis yang membuat atasannya itu tersenyum dan baru kali ini adit melihat senyum bahagia mark,meski ia tau mark sering bergonta ganti wanita namun mark bukanlah tipe pria yang suka melempar senyum manja seperti sekarang saat melihat seorang wanita,adit berfikir jika gadis belia itu berbeda dan entah apa itu adit sendiripun tidak berani bertanya.
“apa pak adit sudah selesai..??lalu kenapa pak adit masih disini..”
Adit tergelagap saat bosnya tiba’tiba sudah melihat kearahnya dengan tatapan tidak nyaman”ah maaf tuan saya hanya ingin bertanya sesuatu..??”
“ah...begitukah..??silahkan..”sambil melangkah kesinggah sananya mark mempersilahkan adit duduk.
“bengini...cafetaria yang berada diperusahaan ini sudah harus perpanjang kontrak lagi..!!bagaimana menurut anda tuan..??apa perlu saya memperpanjang kontrak mereka apa saya harus memulai mencari patner yang lain..?”
Mark tau seharusnya ini bukan masalah penting yang harus adit bicarakan namun kembali lagi kepada mark yang sudah membicarakan tentang kontrak kerja sama yang harus ia ketahui meski hanya soal kontrak kerja sama bersama cafetaria yang ada diperusahaannya”ah...begitu ya..!!sebaiknya nanti saja saya beri jawaban dan sepertinya saya harus memeriksa ulang keadaan cafetaria dan juga menu-menu yang dihidangkan untuk karyawan..jika layak dan cocok sebaiknya perpanjang saja kontraknya dan tolong siapkan catatana berapa banyak ahli gizi yang terlibat disana..”
“baik tuan..”adit segera berpamitan untuk melanjutkan kerjanya dan mark mulai berfikir untuk melanjutkaan pekerjaannya yang tertunda.
Ekor matanya mulai melirik tumpukan yang berada diatas meja kerjanya,ia mengambil salah satunya dan mulai meneliti isi dari dokumen penting itu,saat dirinya sudah mulai fokus pada pekerjaannya tiba’tiba ponselnya bergetar dan mau tidak mau ia harus meletakkan kembali dokumennya dan segera meraih ponselnya.
Mark mengeryit heran saat melihat pesan masuk”antoni...ada apa dia mengirim pesan sepagi ini..??”dengusnya pelan sambil membuka layar ponselnya.
Sial..dengusnya saat melihat isi pesan dari sahabatnya.
“ingat mark gedung kita berhadapan dan aku tidak lupa meneropong apa saja yang kau kerjakan dan hari ini sepertinya aku sudah mulai mendapat ide untuk kembali menggodamu..aku tunggu nanti malam ditempat biasa..”
Mark segera membalas pesan antoni dengan sedikit geram”bajingan...akan aku pastikan teropongmu hancur saat aku berada disana..!!dan untuk itu tutup mulutmu..”
Mark yakin jika saat ini antoni sedang menertawakan pesan balasannya dan mark juga yakin jika antoni tidak akan diam saja saat mengetahui jika mark tengah mengincar gadis belia. Sambil mengusap wajahnya kasar mark melangkah meninggalkan meja kerjanya,entah kenapa saat melihat pesan singkat dari sahabatnya antoni moodnya seketika memburuk,dan saat inilah ia menyesal telah mengijinkan antoni membangun perusahaannya tepat diatas lahan miliknya.
Sikampret harus dikasi pelajaran...
Sambil bergumam tidak jelas mark melangkah kearah pintu evelator,deting pintu terbuka dan tanpa ia sadari seorang gadis tengah berdiri dipojok memandangnya dengan tatapan heran karena melihat mark ngedumel tidak jelas sambil mengotak ngatik layar ponselnya.
“sial...”ari sedikit terperanjat saat mendengar umpatan dari mark dan dengan sengaja ia segera menyentuh punggung mark.
“tuan...”mark segera menengokkan kepalanya dan sial sungguh siap gadis incarannya ternyata tengah berada didalam evelator pribadinya,entah apa yang akan gadis itu fikirkan saat melihat mark mengoceh tidak jelas.
Sambil mengangkat dua alisnya mark mulai membuka suaranya”kenapa kau berada disini..??”
“mau turun lah om...!!tadi ar-eh ana habis ngantar makanan diruang pak adit...”jelas ari meskipun aslinya ia tidak perlu menjelaskaan itu kepada orang asing ini menurutnya.
“om...kau memanggilku om...kemarin tuan dan sekarang om..!!besok apa lagi..”
Ari hanya nyengir mendengar penuturan pria yang dihadapannya itu”ya biar lebih akrab gitu panggil om..”
“terserah..”dengus mark sambil menyandarkan tubuhnya tepat didinding evelator dan dengan senyum khasnya mark memandang gadis yang tengah berdiri dihadapannya dari atas kebawah. Tentu saja itu membuat ari merasa tidak nyaman.
“om..jangan m***m deh...liatin ari sampek segitunya..”ucapan ari sontak membuat mark tergagap,bagaimana bisa wanita ini mengatainya m***m,meski memang betul tapi bagaimana bisa wanita itu tidak tau siapa dirinya,wah pasti ada yang tidak beres dengan gadis itu,mark mengangguk pelan sambil berfikir untuk segera meninjau langsung cafetaria,bagaimana bisa karyawan cafetaria tidak tau siapa pemilik perusahaan ini. Ini sungguh salah.