"Tika ...." Pak Arsyad mengulangi panggilannya. Bu Kartika menarik napas berat, ada pertentangan hebat di dalam dirinya. Satu sisi ingin menerima, karena ia merasakan debaran cinta. Satu sisi lain, ada rasa takut yang tak bisa ia kesampingkan. Mereka datang dari latar belakang berbeda. Masa lalunya kelam luar biasa, sedang Pak Arsyad pria terpandang, bukan orang sembarangan. "Maafkan saya, Mas. Kita dua orang yang sangat berbeda. Latar belakang kita berbeda, status sosial kita berbeda, saya tidak pantas untuk Mas." "Saat kita merasa nyaman bersama seseorang, tak ada lagi yang harus jadi bahan pertimbangan. Perbedaan bukan alasan. Pelangi saja terbentuk dari warna yang berbeda, tapi bisa menghadirkan sebuah keindahan." "Saya tidak ingin Mas malu, karena memiliki teman hidup dengan masa l