PESTA ITU

1907 Kata

Dara keluar dari kamar tidurnya dan mengajaknya untuk segera berangkat. Bisma perlahan merangkulnya.. Tangannya berkeringat dingin, jadi ia berhati-hati untuk menyentuh Dara. Di mobil, Dara sibuk dengan ponselnya.. Entah berkirim pesan dengan siapa.. Bisma merasa sedikit cemburu.. Akhirnya ia memberanikan diri untuk bertanya, “Kamu chat dengan siapa? Danu?” “Bukan ka.. Ini.. Mmm.. Aku cerita tidak ya?” Dara tersenyum dan menatapnya dengan berseri-seri. Bisma menelan air liurnya, rasa gugup mendera dirinya. Kenapa Dara terlihat bahagia? Siapa yang chat dengannya? “Ka Bisma ingat ceritaku kalau ada yang mendekatiku di Singapura?” Dara terus menatapnya. Bisma mengangguk, ia ingat.. Namanya terpatri di benaknya, Ganendra Pramudya.. Ia tidak mengenalnya, tapi mengenal kakak dari Ganen

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN