“Ini hari terakhir aku di Bengkulu, Dewa. Besok pagi, aku dan semua anggota klub akan kembali ke kota kami.” Ujar Ayuna. Hari itu, setelah meyakinkan Tama, dia akhirnya bisa pergi ke sumber air panas, gadis itu tengah merendam kakinya, berdampingan dengan Dewa, teman baru yang cukup unik menurut Nada. “Cepet banget, udah seminggu aja kamu di sini. Nanti kapan-kapan aku main ke daerah kamu deh, gantian. Terima kasih, kamu sudah meluangkan waktu di sela-sela pekerjaan kamu buat ketemu sama aku. Oh ya, cowok tadi siapa? Pacar kamu?” Dewa penasaran pada Tama, karena lelaki itu tampak sangat protektif pada Ayuna. Caranya mengatur Ayuna sama dengan cara seorang lelaki memperlakukan pacarnya. “Dia sahabat aku,” jawab Ayuna tidak bersemangat. Hampir setiap orang yang melihat kedekatan mereka me