Bab 44. Permohonan

1616 Kata

Waktu bergulir sangat cepat, di luar hari tampak sudah gelap. Ayi melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya lalu, mendesah pelan. "Maaf, Mas. Aku harus segera pulang," ucapnya berpamitan pulang. Ustaz Rahman memutar bola jengah. "Tunggu sebentar, Ay. Dokter belum selesai memeriksa kondisi umi." Pintu ruang ICU perlahan terbuka, seorang dokter muda dengan penampilan mirip dokter Zaidul Akbar keluar setelah memeriksa kesehatan Umi Fatimah. "Dok!" Ustaz Rahman langsung memasang wajah gusar. Dokter muda tersebut menggeleng pelan. Wajahnya terlihat sendu menatap Ustaz Rahman. Dokter tersebut menangkupkan kedua tangan memasang wajah sedih. "Maaf, kami tim dokter sudah berusaha keras untuk menyelamatkan ibu Anda. Tapi, ibu, Anda masih sama dengan kondisi drop," jelasnya dengan n

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN