Bab 42. Wanita Kejam

1751 Kata

"Sarah," gumamku. Wanita bergaya elegan itu turun dari mobil dan menghampiriku. "Apa kabar, Ayi? Senang bertemu denganmu kembali," ucapnya dengan nada dingin. Sikap dingin Sarah tidak pernah berubah. Sombong dan congkak atas harta yang dimilikinya membuat ia menjadi wanita yang kejam dan tak berperikemanusian. Senyumnya yang sinis tidak pernah lepas dari bibir yang bergincu merah. "Baik. Seperti yang kamu lihat sekarang. Aku baik-baik saja," jawabku. "Apa yang kamu lakukan di sini bersama seorang laki-laki yang bukan mahrammu," ketusnya. Ekor mata Sarah melirik Ustaz Iman yang berdiri di sampingku membantu membawakan barang belanjaan. "Bukan urusanmu, Sarah. Mengapa kamu selalu ingin tahu urusan orang lain," cetusku. Sarah mengerutkan dahi sembari membuka kaca mata hitam yang b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN