Bab 26. Ihklas

1473 Kata

"Uhug ... uhug ...." Mas Rahman seketika tersedak dan terbatuk-batuk mendengar ucapan Umi Fatimah. Buru-buru ia menyambar gelas yang berisi air putih di hadapannya lalu, meminum tanpa jeda menandaskan isinya. "Ayah, jangan tinggalin, Bunda! Kasihan, Bunda kalau ayah mau menikah lagi. Dulu Ayah Nara pergi karena memilih punya adik baru," ucap Nara polos. Seketika Nara berwajah masam dan menghentikan menyuap nasi ke dalam mulutnya. Umi hanya memandang Nara dengan tatapan sinis. Seakan tidak suka dengan keprotesan Nara sebagai penghalang hubungan Ma Rahman dengan Nur Azizah. "Diamlah, Nara! Ini urusan oarang dewasa, anak kecil tidak boleh ikut campur masalah orang tua," hardik umi. "Tapi, Nek ...." protes Nara. "Cukup kata, Nenek!" tegas umi. Nada bicaranya sedikit meninggi. "Umi, Na

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN