Ancaman Kedua Yasmin

1031 Kata

Arthur terbiasa bangun di pagi buta. Tubuhnya sudah terlatih untuk tetap siaga meski baru saja sedetik matanya terlelap memeluk perempuan tercintanya. Ia tersenyum menatap wajah cantik Lintang yang masih terlelap dalam tidurnya. Tak habis-habis ia mengagumi perempuan itu. Sosok lembut dan anggun yang mengguncang seluruh dunia, hati dan pikirannya. Tak sedikit pun ia tak memikirkan Lintang dalam di dalam benaknya. Meski sesibuk apapun dan berkecamuknya badai dalam pikirannya, Lintang akan selalu jadi penenang yang membuatnya menyerah. Seperti malam tadi, ia bahkan tak mampu melawan hasrat dan rasa ingin memiliki yang menggebu-gebu. Mengingat jika perempuan yang ia cintai harus menjadi milik orang lain, sejujurnya ia tak rela. Membayangkan Lintang bersanding di pelaminan seperti saat aca

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN