Hari Pernikahan

1010 Kata

"Nona, bangunlah!" Arthur membelai pipi Lintang dengan lembut. Gadis itu melenguh merasa terusik, menggumam pelan seraya berbalik mengganti posisi tidurnya. Arthur mengulum senyum melihatnya. Gemas. Sedikit canggung melihat punggung mulus Lintang di hadapannya tanpa tertutup selimut. Rasanya ingin sekali mengulurkan tangan, menyentuh kulit sehalus sutera itu dengan ujung jemari tangannya. Membuat gadis itu kembali mendesah dalam buaiannya. Arthur mengerjap, lalu menggelengkan kepala menyingkirkan adegan-adegan panas yang berseliweran di dalam kepalanya. "Kenapa?" Arthur terperanjat kaget mendengar suara Lintang. Ia membuka mata dan melihat gadis itu tengah menatapnya sambil tersenyum simpul. Wajah bangun tidurnya begitu mempesona tanpa riasan sedikitpun. "Ah, tidak apa-apa!" k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN