"Kamu bilang aku sedang hamil?!" seru Lintang kaget. Mira sontak mendekat dan menutup mulut Lintang dengan tangannya. Gadis itu terlihat kaget dengan tindakannya sendiri. Saat itu juga dia melepaskan tangannya dan mundur seraya meminta maaf. "Maaf, Nona!" Lintang tidak memperdulikan itu. "Katakan, Mira! Apa benar yang kamu katakan?!" tanya Lintang memegang bahu gadis pelayan itu, suaranya bergetar dan matanya mulai berkaca-kaca menahan tangis. Mira ikut menangis dia menatap Lintang lalu mengangguk. Lintang membuka mulutnya tanpa bisa berkata apapun. Dia seolah lupa untuk bernafas dan saat udara kembali mengisi paru-parunya seiring dengan tangisnya. Perempuan itu jatuh terduduk lalu menutup wajahnya. Antara bahagia, takut, cemas dan kesedihan bercampur jadi satu. Mengingat apa yang