Tangisan Pilu

1679 Kata

Aina terkejut bukan main, pikiran buruk langsung menari-nari di dalam pikirannya. Ia mulai berharap semoga tidak terjadi sesuatu pada suaminya itu. Namun, seketika ia tersadar bahwa tak seharusnya berharap pada manusia tetapi berharaplah pada Gusti Allah karena kita akan jauh dari kata kecewa tapi jika kita sudah memberanikan diri untuk berharap pada manusia maka siap-siap akan mendapatkan kekecewaan yang tiada tara. Hatinya kembali mulai gundah gulana, meraba sekitar untuk bisa duduk. Si kembar berlari menuju kamar Ai karena mendengar suara pecahan. Mbok pun ikut mengekor di belakang mereka. "Ai? Ada apa?" tanya Mimi. "Kak, foto pernikahan aku jatuh," lirihnya. Mereka semua menatap pecahan kaca itu, sigap Mbok mengambil sapu dan mengumpulkan semua kaca itu sedangkan Ai didudukkan di p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN