Tengah malam, Sabrina terbangun dari tidur nyenyaknya. Entah, sudah berapa lama ia menangis sampai tertidur seperti itu. Ia merasa kecewa, sakit hati dan terluka dengan cara Angga yang memperlakukannya seperti w************n. Padahal, Sabrina benar-benar w************n ya, 'kan? Gatel, sih! Lagian, mau aja digaruk sama suami orang, ya 'kan? Ia memandang nanar lelaki di sampingnya itu, perasaan sayang dan cinta mendadak sirna. Entah benar-benar sirna atau sesaat aja ketika dia kembali gila dengan pikirannya itu. Sabrina 'kan terkadang waras namun lebih sering gila. Gila karena terlalu berambisi ingin memiliki suami orang. Ia semakin meringis kesakitan dan sekarang justru terisak. Sakit di sekujur tubuhnya sungguh sangat luar biasa. Ia seakan tak mampu walau hanya untuk bangkit dari ranjan