Setelah puas memberi pelajaran pada Sabrina, lelaki itu memilih untuk pulang ke rumah. Mengurung diri di dalam kamar, memikirkan kesalahan-kesalahannya yang cukup fatal karena membuat rumah tangganya berada di ujuk tanduk kehancuran. Rupanya yang depresi bukan hanya Aina melainkan Angga juga. Ia membanting dan melempar semua barang-barang di sekitarnya itu.
Menangis sepuasnya, Mbok dan Bibi yang ada di rumah tersebut hanya mampu saling pandang tanpa bisa berbuat apa-apa. Satu sisi merasa kasihan pada Angga, tapi sisi lain merasa kecewa juga. Apalagi, saat mereka mendengar bahwa Aina kembali depresi untuk yang kesekian kalinya. Bagaimana bisa mereka tahu? Karena Mbok selalu mencari tahu melalui si kembar.
Angga memilih untuk cuti kerja terlebih dahulu demi ketenangan hati dan pikirannya.
