Hamil Anak Banteng

1054 Kata

Part 19 Detik demi detik yang dilalui saat menunggu itu terasa sangat lama. Semakin lama karena dihitung dalam hati. Aku sudah berpindah posisi beberapa kali. Dari duduk di kursi, kemudian pindah ke undakan teras. Bergeser ke tengah teras, kemudian menggelinding ke pot besar di depan rumah. Terakhir, aku menunggu di motor sambil membunyikan klakson beberapa kali. Tak peduli menjadi subjek perhatian orang-orang yang kebetulan lewat. Termasuk Afgan. Adik iparku itu sampai melongok untuk mencari tahu siapa biang keberisikan ini. Kemudian dia masuk lagi, mungkin mau melapor ke Bunda. Beberapa saat kemudian Lista keluar sambil bersungut-sungut. Mengunci pintu depan dan jalan dengan hati-hati. "Lama amat sih?" tanyaku dengan nada suara sedikit naik, agar dia paham bahwa aku sedang kesa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN