Serangan

1502 Kata

  Axton sedari tadi mengawasi para kesatria kebanggaanya di atas balkon. Mereka nampak senang dengan pertempuran yang akan mereka hadapi, itu seperti menggaruk hidung yang gatal sejak lama. Para Alphanya memang sudah lama tidak berperang. Mereka seolah haus darah, dan sudah sangat siap untuk bertarung.   Lalu perhatian Axton beralih pada Paris, adiknya. Dia memperhatikan Paris yang memberi instruksi pada para Alphanya dengan semangat di ujung langit. Ada rasa bangga karena adiknya memiliki jiwa pemimpin. Selain itu Axton juga senang Paris sudah mampu menguasai kekuatan tersembunyi yang ia miliki meski dengan kerja keras. Sikapnya sudah jauh berubah. Dia tidak lagi pria pengecut dan memalukan pack dan dirinya. Axton tau jika Paris sudah mulai dewasa karena peristiwa yang ia jalani. Dan pe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN