Mendengar ucapan Icha, Evan terlihat menelan ludahnya susah payah, dan mengusap wajahnya kasar untuk menghapus bulir keringat yang dengan cepat mengumpul banyak di wajahnya. Jantung Evan rasanya ingin meledak---mendengar ucapan Icha yang terdengar sangat menyeremakan beberapa detik yang lalu. “Om Pan, sakit? Mama pukul Om Pan…” “Om Pan akal? Makana jangan akal Om, Pan… ha ha ha …” Icha dan Evan sama-sama tersentak kaget mendengar ucapan dengan nada jernih Sasa, Sasa yang bahkan sudah memeluk erat dan hangat kedua lutut Evan membuat Evan berkali-kali tersentak kaget di banding Icha, yang terlihat menelan ludahnya kasar saat ini. Bahkan, Sasa yang menangis sampai berguling-guling tadi, kini tengah tertawa senang sambil meneliti pipi Evan yang di tampar oleh Icha tadi. Dengan susah pay
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari