"Jadi, Anin ini temen satu kampungmu, Rin?" tanya Clarista memperjelas. Tanpa melepaskan rangkulannya dari Anin, Arini pun mengangguk semangat. "Iya, Non. Dulu pas masih SD, kami tinggal di kampung yang sama. Tapi semenjak Anin diboyong sama bibinya ke kota, kami pun terpisah. Sejak saat itu, Arini sama Anin pun hilang komunikasi." "Dan kalian baru ketemu lagi hari ini?" tebak Clarista yang kembali membuat Arini mengangguk. "Wah, itu artinya ... Pertemuan kalian ini gak terduga dong ya. Di satu sisi, aku gak sengaja liat Anin lagi ditindas sama temannya, dan di sisi lain ternyata Anin itu teman sekampung kamu, Rin. Ya ampun, dunia ternyata sempit ya...." celetuk Clarista penuh kejutan. Arini mengangguk setuju di samping Oliver yang hanya memilih diam karena tak mengerti banyak tenta