“Ayo, Sayang mulai baca!” Andra berbisik ketika menatap Tari masih termenung menatap deretan tulisan dalam Al-qur’an tersebut. Tari memejamkan mata sejenak kemudian menarik napas sebelum mamulai bacaan. Dia mengumpulkan ingatan bagaimana Tari kecil dulu bisa memenangkan lomba MTQ di sekolah. Meski sudah lama tidak lagi mengasah suara tapi dia meyakinkan diri kalau dia masih bisa. Setelah hatinya cukup yakin, terdengar suara lantunan ayat suci itu mulai dibacakan. Suara yang jernih mengalir. Bacaan yang tartil, tajwid yang tertata apik dan makhraj yang hampir sempurna. Andra bahkan tercengan ketika mendapati istrinya bisa membaca Al-qur’an sebaik itu. Biasanya dia memang mendengar sang istri bertadarrus tapi hanya dengan bacaan yang biasa. Beberapa orang menatap kagum. Andra perlahan me