Bukan Sekedar Pelampiasan

1247 Kata
Selesai mengambil paspor Jenni di agent pekerja , mitra Susan. Kevin dan Jenni menuju kantor HHR ( House Hold Registration) Office. Jam baru menunjukkan pukul 10 pagi, saat mereka selesai mencatatkan perkawinan mereka sebagai sepasang suami istri. “ Terimakasih sudah bersedia menjadi istriku.” Bisik Kevin mesra. “ Terimakasih sudah menerimaku apa adanya menjadi istrimu.” Balas Jenni sambil tersipu. Tanpa cincin, tanpa veil, tanpa gaun pengantin dan tanpa pesta, mereka berdua resmi menjadi suami istri hari ini. “ Dari sini kita ke Mall Taipei 101 . Aku ingin memberimu dan Evie, cincin. Aku uda bilang Evie, cincin nikah kami akan kuganti biar aku hanya perlu pakai satu cincin yang sama persis dengan punya kalian berdua."Kata Kevin. "Nggak usah Vin, kamu nggak perlu ganti cincin mu dengan Evie. Aku tidak usah pakai cincin. Tidak perlu cincin atau apapun untuk menunjukkan kalau aku istrimu. Kita toh harus merahasiakan perkawinan ini, kalau kita telah menikah.Jadi tetap pake aja cincin pernikahanmu dan aku nggak perlu cincin karena toh aku tidak bisa memakainya. Kalau orang melihat cincin kita yang sama pasti pada bertanya- tanya. ” Tolak Jenni. " Cincinku dan Evie, memang harus diganti, Evie, tidak bisa memakainya lagi. Jadi sekalian aja aku beli untuk memperingati hari anniversary aku dan Evie yang ke dua puluh dan cincin untukmu. Kamu tetap bisa memakainya selama kita di sini, nanti disimpan kalau kita sudah tiba di rumah, biar Papa Albert tidak bertanya-tanya. ” Kata Kevin dengan suara lirih karena merasa bersalah. Lalu menggandeng tangan Jenni menyeberang jalan raya menuju mall. Jenni akhirnya hanya bisa diam dan mengikuti semua keinginan Kevin. "Kamu mau cincin Harry Winston atau Cartier? " “Yang biasa aja Vin, nggak usah sampai Cartier apalagi Harry Winston. ” Bisik Jenni ke telinga Kevin. “Ssttt” Jenni tahu harga kedua brand itu tidak murah. Apalagi Harry Winston yang design cincinnya banyak dipakai selebritas dunia. Dulu aja cincin kawin Jenni dan Garry bukan dari brand International seperti ini. Jadi sepertinya tidak elok sebagai wanita kedua, Jenni menerima cincin kawin berupa cincin Harry Winston atau Cartier. Setelah melewati toko Harry Winston dan Jenni menggeleng tanda dia tidak mau. Mereka lalu naik ke lantai paling atas dan Kevin memaksa Jenni memasuki gerai Cartier yang berdesign sangat mewah. “ Pilihkan cincin nikah untuk kami yang bentuknya everlasting.” Kata Kevin ke pegawai Cartier yang berpakaian hitam-hitam, Sang pegawaipun langsung sigap, mengeluarkan aneka cincin berbentuk bulat, dengan berbagai design yang elegant . Pilihan Kevin jatuh pada sebuah cincin dengan design dengan dua ikatan yang mengulir , berwarna emas dan rose gold . “ Jen.. Gimana model ini, bagus ya. Dua ikatan emasnya saling mengikat dan mengulir membentuk bulatan cincin bagaikan kalian berdua, mengikat dan mengelilingiku dengan penuh cinta.” Kata Kevin dengan mata berbinar-binar. “ Okay, aku juga suka. “ Kata Jenni menyetujui pilihan Kevin. Kevin membeli tiga buah cincin tersebut. Si penjaga hanya mengangguk , tak berani bertanya, mengapa dia memerlukan tiga cincin, bukan dua seperti lazimnya para pasangan yang memilih cincin pernikahan. Kevin menyematkan cincin ke tangan Jenni dan tangannya sendiri, lalu sebuah cincin lagi di masukan dalam kotak beludru dengan tulisan Cartier di atasnya. “ Tolong simpan dalam tasmu, Jen.” Katanya . Jenni yang membawa tas tangan kain sederhana pemberian Susan, saat dia akan berangkat ke Taiwan, langsung dipelototin Kevin. “ Oh My God, Jen. Buang tasmu itu, nanti kubeliin yang baru. Kamu istri seorang Kevin Yuan, specialias transplant jantung paling terkenal di Taiwan, masak pake tas kain seperti nenek-nenek 80 tahun.” “ Waktu aku datang ke Taiwan, niatnya hanya jadi TKW, nggak tahu kalau bisa menikah dengan seorang dokter yang calon profesor. Jadi aku nggak bawa tas-tasku.” Kata Jenni lalu secepat kilat menyembunyikan tasnya dengan mengepitnya di bahu agar Kevin tidak malu. “ Dari sini kita ke toko tas dan pilih tas yang pantas untukmu.” Kata Kevin menunjuk deretan toko tas dari brand brand mewah. Jenni hanya mengangguk patuh. Di gerai Loewe Kevin menyuruh Jenni memilih sendiri tas yang dinginkannya. Pilihan Jenni jatuh pada Loewe Puzzle yang bisa muat banyak barang termasuk diapers Evie dan kotak jarum akupuntur. Jenni bertanya pada Kevin. “Bolehkah beli satu lagi untuk dokter Evie?” “ Okay, tentu boleh, tadi aku sudah mau bilang, agar pilihin satu untuk Evie dan kamu ternyata ingat untuk membelikan Evie juga, kamu memang sangat baik Jen.” Kata Kevin sambil mengecup sekilas pinggir kepala Evie. Sang pramuniaga tersenyum, melihat kemesraan mereka berdua. Jenni memilih tas, serie yang sama dengan kepunyaannya , hanya warna yang berbeda . Jenni langsung menukar tasnya dengan tas Loewe puzzelnya dan tas milik Evie di masukkan ke paper bag emas dengan tulisan Loewe berwarna hitam tersemat di paper bagnya. Kevin mengangguk-angguk senang ketika melihat Jenni menenteng tas tersebut, seketika aura Jenni berubah kembali menjadi wanita elit. Kevin memandang Jenni, dari atas ke bawah. “ Okay, sekarang kita ke toko pakaian, kamu tidak cocok lagi berpakaian Jeans dan kaos polo sederhana seperti ini. Apalagi kalau kamu mau praktek bersama Evie, kamu perlu blazer dan baju-baju lainnya biar orang bisa lebih menghormatimu.” Kata Kevin sambil menggandeng tangan Jenni keluar dari toko tas tersebut. “ Beli dua aja Vin, nggak usah terlalu berlebihan. Nanti kata Madam Evie, kalau kami berdua bisa praktek, dia akan memberiku gaji tersendiri. Jadi nanti aku bisa beli pakaianku dari gajiku. Tapi itu juga masih belum tahu kapan, aku bisa berpraktek, karena aku belum ujian sertifikasinya. Dua bulan lagi , baru aku akan menguasai akupuntur dasar dan siap menjalani sertifikasi. Aku ingin mendalami akupuntur kecantikan, Vin. Gimana menurutmu?” Tanya Jenni. “ Bagus. Kamu nanti bisa buka klinik sendiri, lebih mudah membuka klinik akupuntur kecantikan daripada akupuntur medis seperti yang Evie kuasai. Setelah lulus sertifikasi akupuntur dasar, kamu belajar lagi akupuntur kecantikan, paling tiga bulan belajar di Asosiasi Akupuntur yang dewan pembinanya mister Albert, setelah itu, kamu bisa ikut sertifikasi lagi untuk akupuntur kecantikan dan kalau Evie sudah tidak mau praktek bareng denganmu karena kesehatannyan, kamu bisa buka klinik sendiri untuk akupuntur kecantikan.” Kata Kevin. “ Aku mana punya uang, untuk buka klinik, Vin. Paling aku bekerja di klinik orang.”Kata Jenni sambil tertawa. Dia harus realistis dan tidak mau bermimpi terlalu jauh. “ Sudah kubilang, suamimu itu, Kevin. Jadi aku yang akan modalin untuk membuka klinik untukmu .” Kata Kevin sambil mengecup punggung tangan Jenni dengan penuh perasaan. “ Tapi nanti kita bilang apa dong ke dokter Evie?” Tanya Jenni binggung. “ Ini kan rencana, seandainya Evie tidak mau berpraktek lagi dan kalau pun kita bilang rencanamu ke Evie, dia pasti akan mendukung. Nanti aku yang ngomong ke Evie.” Kata Kevin membuka pintu gerai Saint Laurent dan mereka pun masuk untuk membeli baju untuk Jenni. Jenni senang berbincang seperti ini dengan Kevin yang sangat mendukungnya untuk meraih semua impiannya. Hubungan mereka memang masih sangat singkat bahkan sangat aneh, karena dimulai dari tidur bersama demi Jenni membantu dokter Evie yang ingin mendiagnosa suaminya . Karena perbuatannya itu, Kevin menginginkan Jenni dan langsung mengajaknya menikah. Tapi menjalani percintaan yang seperti ini, dengan mantan bossnya, ternyata tidak terlalu mengerikan seperti yang dibayangkan Jenni pada awalnya dan seorang Kevin dengan mudah membuat Jenni jatuh cinta tanpa aba-aba. Dia mencintai Kevin begitu saja dan semakin mencintai Kevin, dengan semua yang dilakukannya selama dua minggu ini terhadapnya. Bagaimana Kevin begitu menghormatinya, bagaimana Kevin begitu menghargai semua perkataannya dan bagaimana Kevin memperlakukannya sebagai wanita terhormat, bukan sebagai seorang TKI. Jenni sangat tersanjung dengan cara Kevin memperlakukannya dan hari ini, dia semakin yakin kalau Kevin benar mencintainya, bukan hanya sekedar nafsu belaka.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN