Mulut Pedas

1614 Kata

“Apa kamu nggak berpikir dua kali kalau niat kamu membeli aku waktu itu bisa menyakiti perasaan aku? Apa kamu nggak pernah berpikir sejauh itu?” tanya Daiva yang masih emosi. “Memang benar, ya, kata ibu kamu, semua wanita bisa kamu beli pakai uang. Cuma kamu harus ingat satu hal, Resh! Aku bukan wanita yang bisa kamu beli pakai uang.” “Va, aku sama sekali tidak bermaksud seperti itu. Kamu lihat sendiri, bukan? Dari awal aku berusaha untuk membuat kamu jatuh cinta. Kalau kamu pergi dari apartemen juga nggak aku larang. Apa itu artinya aku tetap mengharapkan taruhan?” Naresh membantah omongan Daiva. Mereka langsung pulang ke apartemen setelah Abiraka mengizinkan Daiva untuk pergi. Tentu saja harus menggunakan teknik membujuk yang sangat ekstra. Daiva juga masih memikirkan perasaan Naresh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN