Anger II

1054 Kata
"Kopimu, Miss!" Ujar Luis agar Tanya tak melupakan kopi paginya karena terburu-buru, Tanya hanya mengangguk seraya tersenyum sekilas lalu kembali mempersiapkan beberapa berkas yang wanita itu cari di dalam lemari. Terlihat lemari file terhambur dan beberapa berkas dan kertas berserakan. Tanya memiliki dua orang sekertaris, seharusnya wanita itu bisa meminta tolong kepada salah satu dari mereka berdua. Tapi entah apa yang terjadi pada wanita itu pagi ini, karena mungkin Tanya tidak tahu apa yang akan terjadi di rapat nanti. Pikir Tanya dan Alfred ini hanyalah rapat biasa dimana semua orang akan bertanya seberapa besar pencapaian yang telah mereka lakukan. Tapi Luis merasa, ada sesuatu yang mungkin akan membuat Tanya dalam masalah besar.. Benar saja! Tak lama setelah Luis keluar dari dalam ruangan Tanya dan menikmati kopi paginya di meja kerja, sebuah rombongan keluar dari dalam lift menuju ruang rapat. Dengan sopan Alfred menyapa mereka semua. Tapi tidak dengan Luis saat dirinya berusaha mencermati setiap orang yang masuk ke sana, ada seseorang pria berkumis melirin tajam ke arah Luis. Luis tak mengetahui siapa nama atau posisi pria itu di perusahaan ini, namun Luis menaruh curiga pada pria tadi itu. Setelah rombongan itu melewati meja kerjanya, seseorang yang berada paling belakang berjalan dengan pelan menuju ruangan rapat. Melewati Luis dengan memberikan sebuah pandangan yang tidak dapat Luis artikan, Alfred menyapa ramah pria yang memiliki semua hal yang ada di perusahaan ini. Tapi sama sekali tidak ditanggapi oleh Nando karena pria itu menatap ke arah Luis tanpa berkedip. "Kau ini kenapa?!" Cecar Alfred dengan berbisik ke arah Luis, Alfred tak percaya saat Luis hanya diam saja bak patung Dewa Yunani saat Mr. Skinner melewati mereka berdua. "Apa yang kenapa?" Sahut Luis menaikan kedua alisnya setelah semua rombongan masuk ke dalam ruangan rapat dan menutup pintu dengan rapat. "Apa kau tahu siapa yang baru saja lewat?" Tanya Alfred. "Iya, tahu! Mr. Skinner bukan?" Sahut Luis. "Tepat sekali! Lalu mengapa kau hanya diam saja layaknya seorang model pria?" Protes Alfred, Luis bukannya tak memiliki tata krama dan atitud. Hanya saja, pikirannya kini dipenuhi dengan berbagai hal saat ini. Apalagi saat melihat Tanya keluar dari dalam ruangannya sendiri menuju ruangan rapat, Luis mengabaikan ocehan Alfred. Mengambil sesuatu dari dalam saku celana dan menyalakannya, Luis mengirim sebuah pesan kepada Don hanya untuk memastikan pria itu ada saat Tanya dalam masalah besar. Karena sepertinya Tanya sudah terlanjur memasuki sebuah perangkap yang sepertinya sudah dipasang oleh seseorang, mungkinkah itu Mr. Skinner? Luis masih ragu dan berharap di dalam hati seraya melihat ke arah pintu ruang rapat semoga Tanya baik-baik saja di dalam sana, ia percaya bahwa Tanya akan mampu menghadapi kondisi dan situasi apapun. Termasuk Ayahnya sendiri dan beberapa orang yang tak menyukai wanita itu. "Don, kau di sana?!" Luis mengirimkan pesan singkat kepada Don, semoga saja pria itu membalasnya dengan cepat dan tidak tertidur. Karena ini adalah hal yang sangat mendesak dan Luis pikir hanya Don yang paham kondisi serta situasi seperti ini, tidak seperti Alfred. Tak lama, Luis bisa bernafas lega. Don membalas pesannya dengan cepat. "Ya, Lu! Ada apa?" Sahut Don membalas pesan singkat dari Luis. "Apa kau sedang tidur?" Tanya Luis. "Tidak!" Jawab Don karena pria itu sekarang sedang berada di pantry seraya berpikir keras karena hal semalam. "Ada apa?" Tanya Don saat menunggu Luis yang tak kunjung menjawab pesannya. "Entahlah, Don! Ini hanya perasaanku saja atau memang terjadi, tapi Miss Tanya pagi ini sedang menghadiri sebuah rapat yang diisi oleh petinggi perusahaan termasuk Ayahnya sendiri. Dan sepertinya ada yang tidak beres akan rapat yang mendadak ini." Jelas Luis panjang lebar, Don yang membaca pesan itu hanya bisa memukul meja dengan keras meski tidak berpengaruh apapun pada meja yang terbuat dari marmer itu. "Sial!" Umpat Don pada dirinya sendiri, sudah tak bisa lagi menghubungi Tanya saat ini. Don menyesal karena dirinya semalam tak langsung memberitahukan kejadian ini kepada Tanya, karena wanita itu sudah tidur terlelap dan Don tidak ingin mengganggunya. Dan kini terlambat sudah, wanita itu ada di dalam sebuah kandang yang diisi oleh banyak singa dan tidak dapat keluar dari sana. Berharap semoga saja Tanya memiliki jalan keluar atas segala masalah yang mungkin akan dilalui oleh wanita itu. "Sial, Lu! Aku tidak sempat memberitahukan hal ini kepada Miss Tanya, bahwa semalam aku baru saja memukul dua orang pria sekaligus dan pagi ini manager hotel mengirimiku pesan yang berisi pemecatanku secara tidak terhormat!" Kata Don panjang lebar, Luis memukul meja tiba-tiba setelah ia membaca pesan itu. Karena perbuatan Don semalam Tanya bisa saja berada dalam masalah besar di dalam ruangan rapat itu. Mengingat semua orang kini sudah tahu akan hubungan Tanya dengan Don dan juga dirinya, Luis mengacak rambutnya frustrasi. Alfred yang melihat hal itu hanya bisa menaikan sebelah alisnya bingung dengan sikap aneh yang ditunjukan oleh Luis pagi ini, namun diabaikan oleh Alfred karena pria itu juga memiliki banyak pekerjaan yang harus segera diselesaikan. "Goddamnit, Don! Kenapa kau tidak bilang?" Cecar Luis mengirimkan pesan itu kepada Don. "Aku tahu, aku salah! Tapi kedua pria itu, salah satunya adalah staff hotel dan lainnya adalah seorang pelayan. Menggunjingku karena aku memiliki hubungan khusus dengan Miss Tanya, tentu saja aku tidak terima dan langsung menghajar kedua wajah pria itu hingga babak belur!" Jelas Don panjang lebar. Luis kembali menghela nafas kasar, beberapa orang memang tidak ada henti-hentinya menilai mereka bertiga dengan pandangan buruk. Lama-kelamaan Luis juga merasa muak dengan hal itu, dan pasti Miss Tanya juga merasa demikian. Luis tidak menyalahkan Don atas perbuatan pria itu semalam dan mungkin saja akan membuat Tanya dalam masalah besar karenanya, perlakuan Don nemang sepatutnya terjadi demi menyadarkan semua orang bahwa hubungan mereka bertiga bukan konsumsi publik dan tidak ingin diganggu. Sesimpel itu tapi sepertinya semua orang tidak memiliki bahan obrolan lain di setiap paginya. "Apa Miss Tanya baik-baik saja?" Tanya Don saat pesannya tak kunjung dibalas oleh Luis "Entahlah, mereka semua belum ada yang keluar dari dalam ruangan rapat dan Miss Tanya juga masih ada di dalam sana. Semoga saja wanita itu bisa menangani semua hal dengan mudah!" Kata Luis membalas pesan Don. "Semoga saja!" Sahut Don. Luis meletakan ponselnya ke atas meja kerja, gelisah saat ia masih melihat pintu ruangan rapat tertutup dengan rapat. Ternyata Don baru saja dipecat oleh pihak hotel karena perbuatannya semalam, dan Tanya belum mengetahui hal itu sama sekali. d**a Luis terasa naik-turun karenanya, ingin sekali menerobos masuk ke dalam rapat itu dan memberitahu Tanya tentang kejadian yang sebenarnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN