Munculnya seorang anak ditengah - tengah pasangan suami istri adalah kebahagiaan bagi mereka yang diberikan amanah untuk Allah. Oleh karena itu amanah itu harus dijaga sebaik - sebaiknya.
****
Rumah tangga alysah sudah berjalan kurang lebih tiga bulan dan rumah tangga mereka tidak ada masalah serius yang datang atau memang belum.
Alysa pun menjalankan tugas nya sebagai istri begitupun dengan Reno yang sebagai suami yang sangat bertanggung jawab.
Alysa juga menyelesaikan pekerjaan rumah sendiri iya tidak mau ada pembantu semasa dia masih bisa menyelesaikan pekerjaan itu sendiri
Seperti saat ini Alysa yang sedang menyetrika pakaian tiba - tiba kepalanya sangat pusing ia memutuskan kabel setrika dan duduk sebentar, setelah merasa sedikit agak mendingan dia melanjutkan untuk menyetrika kembali namun saat hendak berjalan ia sempoyongan dan akhirnya pingsan.
Di kerjaan Reno sangat tidak tenang dia memikirkan istrinya dirumah entah kenapa perasaan nya sangat tidak enak.
"Lo kenapa sih ren dari tadi gw liatin gusar banget" kata ali teman Reno.
"Gatau perasaan gw gaenak aja ke inget istri gw" jawab Reno.
"Yailah biasa kali kalo orang baru nikah mah pasti ke inget bini mulu" ledek ali.
"Makanya cari istri biar ada yang bisa dipikirin" kata Reno.
"Sialan lo" kata Ali kesal dan Reno hanya tertawa melihat temannya yang marah akibat ledekannya.
Tiba - tiba telepon Reno berbunyi dari nomor yang tidak dikenal nya.. Reno mengerutkan alis penasaran namun tak urung tetap mengangkat telepon itu.
" halo ?" kata reno
"Hah !?! Oke oke saya kesana sekarang" kata Reno panik. Dan menutup teleponnya dan membereskan tasnya
"Kenapa bro ?" tanya Ali bingung.
"Istri gw dirumah sakit pingsan katanya, gw pamit duluan" kata Reno panik
"Ati - ati bro jangan ugal - ugal an berdoa aja "
"Sip" balas Reno
........
Reno mengemudikannya mobil nya dengan gusar, mengklakson setiap kendaraannya didepannya.
Setelah kebut - kebut an dijalan ia langsung memarkirkan mobilnya dan segera berlari kedalam rumah sakit tersebut. Dan bertanya kepada resepsionis disana.
"Mba pasien atas namanya Alysa Khairunnisa dikamar nomor berapa ya ? Dia baru masuk tadi." tanya Reno.
"Bentar mas saya cek dulu." kata resepsionis itu dan mengecek kamar pasien yang disebutkan nya.
"Ada di ruang IGD mas"
"Yaudah makasih" jawab reno lalu mencari ruang IGD
Ia menengok kesana kemari ruang IGD tersebut sampai seseorang menepuk pundaknya.
"Mas Reno?" tanya wanita itu. Reno yang merasa terpanggil menengok ke arah sumber suara.
"Iya mba kenapa ya ?" tanya Reno bingung yang tidak kenal dengan wanita tersebut.
"Mas suami alysa kan ? " tanya wanita itu.
"Iya bener di mana dia sekarang terus gimana keadaanya" tanya nya beruntun.
" tenang mas mba alysa udah dipindahin di kamar rawat barusan mas bisa ikut saya" reno mengangguk lalu mengikuti wanita itu sampai diruangan alysa.
Setelah sampai diruang rawat Alysa ia segera masuk dan menghampiri sang istri.
"Sayang kamu gpp kan ?" tanya Reno panik langsung memeluk alysa.
"Gpp kok mas" kata alysa mengusap punggung suaminya.
"Kamu kenapa bisa sampe pingsan si lys Kan udah aku bilang jangan cape - cape kita cari pembantu aja" kata reno mengomel.
" Mas Reno mba Alysa gpp kok dan selamat ya bentar lagi Mas Reno bakal jadi seorang ayah" kata wanita bernama lydia.
"Maksudnya ?" tanya reno yang masih bingung.
Alysa menarik tangan Reno dan membawa ke perutnya untuk mengelusnya.
" disini ada calon buah hati mas, darah daging kita" kata alysa sambil tersenyum.
"Ap....Apa..!?!" jawab Reno tidak percaya.
" kamu ga seneng ya mas kalo aku hamil, kamu ga seneng ya kalo kita bakal punya anak" kata alysa sedih.
Reno langsung memeluk alysa dan menangis haru.
"Aku bahagia sayang sangat bahagia" kata reno yang membuat alysa tersenyum hangat.
"Jadi bakal ada Reno junior ?"
"Ya tergantung mas kalo dia perempuan berarti bakal jadi alysa junior apapun yang nantinya lahir kita bakal tetep menyanyangi mereka kan mas" kata alysa.
"Iya sayang" kata reno sambil mencium kening istrinya.
"Yaudah aku pamit pulang ya lys udah ada suami kamu sekali lagi selamat ya" kata lydia menginstrupsi kedua pasangan didepannya. Ia tidak enak terus berada disana jadi ia memutuskan untuk pamit pulang
"Makasih ya lyd udah nolongin aku, gatau deh tadi kalo g ada kamu gimana jadinya."
"Iya sama - sama lys" kata Lydia.
"Aku pamit dulu ya mas Reno selamat juga bakal jadi seorang ayah" kata lydia.
" iya hati - hati ya mba dan terima kasih udah menolong istri saya " kata Reno mengantarkan lydia kedepan. Lalu masuk kembali menemani istrinya.
"Kamu kenapa bisa sampai pingsan tadi lys ? Kenapa juga bisa sampe ada lydia" tanya Reno.
" tadi aku lagi nyetrika baju kita terus kepala aku pusing banget aku duduk sebentar waktu aku mau ngelanjutin nyetrika aku udah ga sadar diri dan gatau lagi seterusnya" kata lysa.
" terus lydia itu siapa ?" tanya reno
"Dia temen kuliah aku "
"Oh yaudah kamu istirahat dulu biar cepet bisa pulih dan kandungan kamu sehat" kata Reno.
" iya mas" kata alysa.
.
.
.
Lima hari alysa dirawat dirumah sakit kini ia sudah diperbolehkan untuk pulang kerumah namun tidak boleh terlalu lelah menyelesaikan pekerjaan rumahnya.
"Pak ibu alysa masih dalam kondisi kandungan yang rawan jadi jangan dibiarkan kelelahan dan jangan lupa s**u hamil nya rajin diminum dan vitaminnya juga jangan lupa diminum" kata dokter tersebut.
"Iya dok makasih sarannya" kata reno.
"Yaudah saya pamit dulu" kata dokter itu.
"Baik terimakasih sekali lagi dok" kata reno dokter itu pun mengangguk dan meninggalkan ruang tersebut
"Tuh denger ya sayang jangan bandel" kata reno kepada alysa.
"Iya - iya " kata alysa mengerucutkan bibirnya.
"Udah jangan ga usah cemberut gitu ayo kita pulang" kata Reno mengangkat alysa ke kursi roda.
"Kayak orang sakit aja sih mas pake kursi roda segala, aku udah sehat tau" kata alysa.
" kamu masih sakit lysa" kata reno.
"Terserah deh mas...Huft..." alysa menghembuskan nafasnya mendengar penuturan Reno dan Reno hanya tersenyum melihat istrinya yang menggemaskan.
.
.
.
"Tidak ada kebahagiaan lain bagi seseorang yang baru menikah dengan datangnya sang calon buah hati ditengah - tengah kehidupan mereka."