"Untuk apa dipertahankan jika hanya Luka yang Ada diantara kita"
***
Setelah Alysa memberitahukan kehamilannya Reno menolak mentah - mentah anak yang dikandungnya adalah anak dari dirinya.
"Aku ga percaya kalo itu anak Aku !" Ucap Reno keras.
"Terus kamu fikir Aku selingkuh ? Aku bukan seperti kamu mas !" Jawab Alysa.
" Maksud kamu apa bukan seperti Aku ? Kamu mau bilang Kalo Aku tukang selingkuh ? " Kata Reno sengit.
Alysa tertawa sumbang, " aku ga bilang kamu seperti itu tapi seperti nya kamu merasa sendiri ya." Jawab Alysa meremehkan.
Kemarahan Reno memuncak. Saat IA ingin menampar istri nya Tiba - Tiba suara Mila membuat kedua nya menengok bersamaan.
" Egh..."
"Mila." Ucap Reno, saat ia hendak bangun tiba - tiba saja kepala nya sangat sakit.
"Argh..." Kata Reno memegang kelapa nya.
"Mas..." Kata Alysa menyentuh kepala Reno Dan membuat sang empunya Merasa lebih baik.
"Gausah sok peduli, buruan panggil Dokter!! itu Mila bangun bodoh banget sih jadi istri." Ucap Reno menghempaskan tangannya.
" Astagfirullah" jawab Alysa menahan kesabarannya.
"Gausah sok istigfar." Sebelum mendengar ucapan pedas Reno, Alysa segera keluar memanggil Dokter until memeriksa Mila.
**
Dokter segera memeriksa keadaan Mila setelah Alysa memanggilnya tadi.
" Gimana keadaan Mila dok ?" Tanya Alysa.
"Kondisi Bu Mila saat ini sudah membaik namun tubuhnya masih belum bisa digerakkan karna kecelakaan itu cukup parah." Jawab Dokter tersebut.
" APA DOK !! SAYA GAMAU LUMPUH DOK !. " Mila meraung - raung mendengar penuturan sang Dokter.
"Mila istigfar Mil...." Ucap Alysa menenangkannya.
"Gausah sok peduli lo, ini semua juga karna lo Dan suami lo itu!!! Kalian berdua pembawa sial." Ucap Mila mendorong Alysa.
Tiba - tiba saja Reno menyusul ke brankar Mila dengan tergopoh - gopoh menahan rasa sakitnya.
"Mas.." ucap Alysa membantu Reno namun ditepis kasar.
" Sayang, maafin Aku ya..Aku janji bakal bayar berapa pun supaya kamu bisa pulih lagi sayang."
Dokter Dan suster pun yang melihat perseteruan di hadapannya pun bingung. Sebenernya siapa Mila itu Dan bukankah Alysa itu istri Reno tapi kenapa seperti diantara kedua nya tidak akur. Pertanyaan - pernyataan itu pun berputar dipikiran mereka. Namun mereka tidak berhak mencampuri urusan keluarga mereka.
Dokter pun mengambil obat bius untuk menenangkan Mila.
"Maaf Pak bu sebaiknya bu Mila istirahat dulu karna kondisinya yang tidak memungkinkan oleh karna nya saya membius bu Mila." Jawab sang Dokter.
" Baik dok ." Jawab Alysa.
"Yasudah Saya permisi dulu." Kata Dokter itu pun pamit.
" Terimakasih dok." Kata Alysa dibalas anggukan Dokter tersebut.
"Dok, Dokter liat ga sih tadi bu Alysa kayak di sia - sia in gitu malah bu Mila yang di sayang. Terus tadi katanya but Mila malah nyalah - nyalah in bu Alysa tapi bu Alysa cuma diem aja Saya jadi bingung." Kata suster yang tadi menemani sang Dokter.
" Hushhh udahlah sus itu bukan urusan Kita biarlah menjadi urusan keluarga mereka." Jawab Dokter itu bijak walaupun dirinya pun juga merasakan Hal yang Sama tapi itu bukan urusannya.
"Ehehe iya dok maaf." Jawab Suster itu dengan cengirannya.
.
.
.
Ditempat lain Reno masih duduk disebelah brankar Mila mengegenggam erat tangan kekasihnya itu. Sedangkan Alysa hanya diam melihat kemesraan Reno kepada Mila.
Alysa berbalik hendak kembali kerumah namun panggilan Reno mengintrupsi nya.
" Lysa..." Panggil Reno.
" Kenapa ?" Tanya Lysa.
"Mulai sekarang kamu jagain Mila sampai dia sembuh lagian kamu dirumah ga ngapa - ngapain Kan." Kata Reno tanpa melirik Alysa sedikitpun.
"Engga mas, Aku gamau ngurus Mila kalo sesekali tidak apa tapi untuk setiap Hari Aku gamau mas." Jawab Mila.
"Kamu udah berani ngelawan ya !" Kata Reno bangkit dari duduk nya dengan tergopoh - gopoh.
" Aku bukan wanita yang until ditindas mas, Aku juga udah bersedia jika kamu menceraikan Aku Dan kembali bersama Mila." Ucap Alysa.
Reno terkejut dengan ucapan Alysa yang terdengar sombong ditelinganya.
" Pisah kata kamu ? Kamu mau pisah dari aku ?" Kata Reno mendekat ke wajah Alysa, membuat Alysa mengerjapkan matanya.
"Kenapa merem ? Takut ? Tadi berani ngelawan Aku kenapa ciut sekarang ?" Tanya Reno sinis.
Alysa hanya diam saja Dan memalingkan mukanua kearah lain.
"Kalo kamu mau pisah dari aku ? Kamu ganti semua uang Aku yang udah pernah Aku biayain ke kamu ? Bisa ?" Tanya Reno mengancam.
" Apa ? Kamu gabisa gitu dong mas, aku juga gatau Aku harus ganti berapa ke kamu selama ini !" Jawab Alysa geram.
" Kenapa ? Gabisa ? Gampang kok kamu bisa bayar dengan turutin semua mau Aku sampai semua nya lunas! Kalo kamu gabisa berarti kamu masih akan tetap jadi istri Aku !" Ucap Reno mencengkeram dagu istri nya.
"Mas aku ini istri kamu bukan b***k kamu ! Kamu ga bisa semena - Mena kayak gini Sama Aku ! " Kata Alysa.
" Gabisa ? Kenapa ? Yang punya harta Aku hak Aku dong ngelakuin ini semua. " Jawab Reno sengit.
" Kamu licik mas ! " Ucap Alysa meninggalkan Reno dengan tangisnya.
.
.
.
Alysa menangis sendirian di Taman rumah sakit. Dia tidak menyangka semua kehidupan nya menjadi berantakan seperti ini. Rasa sakit nya belum sembuh sudah ditambah lagi sakit yang mendalam oleh suami nya.
" Sabar ya nak Bantu bunda ngelaluin ini Sama - Sama " ucap Alysa mengelus perut nya.
Tiba - tiba saja seseorang menyodorkan Tissue dihadapannya membuat nya mendongak keatas melihat seseorang yang memberikannya.
" Cengeng banget sih. " Kata laki - laki itu.
" A...a..lif.." kata Alysa dengan tersenggal - senggal.
Laki - laki yang dipanggil nya Alif itu tersenyum Dan duduk disamping nya.
" Elapin tuh ingus lo jorok banget si, cengeng dah lu dari dulu." Kata Alif.
Alysa mengambil tissue tersebut Dan mengelap cairan yang keluar dari hidung Dan matanya.
" Long time no see ca. " Ucap Alif menyodorkan tangannya untuk bersalaman Dan dibalas genggaman tersebut oleh Alysa.
" Kenapa kamu bisa Ada disini lif ?" Tanya Alysa kalem.
" Gw ga sengaja lewat eh Ada cewe cengeng yang lagi nangis gw Kira kuntilanak disiang bolong ternyata eh ternyata."
" Ternyata apaan."
"Ternyata lebih serem dari kuntilanak. " Ucap Alif sambil tertawa.
" Dasar lo." Ucap Alysa tersenyum.
"Tadi udah enak kamu sekarang lo lagi jadi cewe labil tau ga si lo ca. " Ledek Alif.
" Biarin aja." Jawab Alysa.
" Hah nyesel gw nyamperin cewe cengeng ga ilang ilang cengengnya dari dulu." Kata Alif.
"Namanya juga cewe."
" Emang kalo cewe harus cengeng ?" Tanya Alif sambil mengangkat salah satu alisnya.
" Ya cewe Kan Hati nya lembut. Cantik seperti berlian, eh tapi cantiknya berlian kalah Sama cantiknya aku " ucap nya percaya diri.
"Heleh itu mah iya - iya an lo aja. " Kata Alif memutar bola matanya malas sedangkan Alysa hanya tertawa melihat wajah kesal Alif. Seakan rasa sakit nya hilang begitu saja.
Alif itu adalah mantan Alysa saat dibangku sekolah menengah atas sampai ke perkuliahan. Mereka putus karna Alif diharuskan untuk kuliah diluar negri bersama om Dan tante nya. Karna memang dirinya pun waktu itu berfikir tidak akan bisa merajut hubungan jarak jauh apalagi bukan hanya beda kota namun beda benua. Jadi Alysa memutuskan untuk mengakhiri nya dengan Cara baik - baik. Seiring berjalan nya waktu Alysa pun bertemu dengan Andre sehingga kedua nya pun lost contact karna Alysa yang mengganti nomornya.
.
..
Terkadang jarak membuat semua nya rumit, rindu yang terasa mencekik namun keadaan memaksa untuk tetap berjarak. Namun terkadang Hal indah pun selalu hadir ditengah - tengahnya. Jarak itu lucu membuat bosan namun bahagia disaat bersamaan.
Dan Allah selalu menyelipkan kebahagiaan ditengah kesedihan yang mendera.
.
.
.