Ini lebih dari sekedar kecupan biasa. Bibir Dion dengan ritmenya bergerak pelan sedikit menghisap bibir manis Venus yang begitu menggoda. Semakin lama indra pengecapan Dion merasakan manis yang berbeda. Ujung lidahnya mencoba merasakan hangatnya ujung lidah Venus yang menyerah padanya. “Uh, Sayang ...” desah Dion sejenak melepaskan pagutan bibirnya tapi ujungnya masih sedikit menempel. Venus ikut melenguh lembut dan kembali menyesakkan bibirnya pada Dion yang menyambutnya sepenuh hati. Sebelah tangan Venus turun dari pundak membelai d**a dan makin turun hingga ke arah perut. Sementara Dion masih sibuk memperdalam kulumannya dengan memegang tekuk Venus dan sebelah lengan terus merengkuh punggungnya. “Uh, Mas ...” Venus ikut melenguh lembut lalu mencium kembali. Semakin lama semakin dalam