Bab 90. Karena Terlalu Sayang

1673 Kata

Semilir angin malam yang dingin membelai rambut Dion yang tengah berbaring menyamping. Jalanan tampak sangat lengang tak ada siapa pun yang melewatinya. Bau aspal terkena hujan memberikan bau khas yang membuat Dion perlahan membuka matanya. Ia cukup kaget dan langsung bangun saat menyadari jika ia berbaring di trotoar jalan. Bola matanya berputar dari kanan ke kiri. Pandangannya menengadah naik dan melihat sebuah tiang nama jalan dan membacanya. “Jalan Bambu Kuning ...” sebut Dion membaca tanda marka jalan. Ia mulai kebingungan dan melihat ke sekitarnya. Jalannya tak begitu luas dan bukan jalan utama protokol. Ia berdiri dan menepuk pahanya beberapa kali karena tertidur di pinggir jalan seperti tadi. Dion seperti terlempar dari portal dunia lain. Ia kebingungan seperti orang linglung di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN