Bab 47. Kau Mimpi Indah Dan Juga Mimpi Burukku

1527 Kata

Laras menyeka air mata terakhirnya dan menarik napas lega. Ia menutup laptop usai memutuskan sambungan panggilan video lewat Skype. Dengan mata masih sembab dan merah, Laras melirik pada beberapa benda di atas meja kerjanya. Sebuah foto pertunangannya dan Dion masih terpampang dalam bingkai kecil yang sederhana. Namun di sebelahnya, ada foto Laras, Dion dan kekasih Laras selama ini, Hendrico Darmawan alias Rico. Tangan Laras meraih foto Dion dari pada Rico. Ada rasa bersalah yang begitu besar tapi ia sudah terjerumus begitu dalam. “Sayang, sudah?” terdengar suara seseorang dari balik pintu. Laras menoleh ke belakang tanpa tersenyum dan mengangguk. Rico tersenyum dan masuk ke dalam kamar Laras. Laras meletakkan kembali foto Dion di tempatnya. “Gimana? Dia percaya?” tanya Rico antisipatif

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN