Bab 98. Menghilang Tanpa Bahasa

1722 Kata

“Aku bawakan nasi juga buat kamu, Mas. Kamu pasti kangen sama nasi ya?” Venus tersenyum cantik lalu memperlihatkan semangkuk nasi panas yang masih mengepul untuk Dion. Dion langsung semringah dan menunduk malu. “Wah, malam-malam dingin begini dikasih nasi sama bidadari, enak banget!” sahut Dion menimpali tak bisa menutupi rasa bahagianya. Venus makin tersenyum kala Dion melingkarkan sebelah lengan ke pinggangnya saat Venus mengambil nasi itu untuk diletakkan di piring Dion. “Kamu gak makan nasi ya?” tanya Dion saat melihat Venus tak meletakkan makanan yang sama di piringnya. “Hhmm ... aku makan nasi, Mas. Kadang-kadang, kalau Daddy yang masak! Hehehe!” jawab Venus lalu meletakkan beberapa lauk yang ia buat berdasarkan resep sang ayah. “Lho ... aku pikir kamu masih orang Indonesia ...”

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN