Bab 144. Genderang Perang Terakhir

1695 Kata

“Aku ndak apa-apa, Budhe. Ndak seperti yang Budhe dengar. Aku yang memilih untuk pergi dari lingkungan itu. Dan aku ndak kumpul kebo, Venus itu cuma datang mampir mau membuat makan malam untukku. Tapi sebelum selesai, dia lagi memasak, Laras dateng dan buat kekacauan!” ujar Dion bercerita tentang yang terjadi pada Budhe Dewi. Dion memilih keluar kamar dan duduk di salah satu kursi meja makan saat sedang menerima sambungan telepon itu. “Maka dari itu, Le, besok kamu pulang kemari untuk menjelaskan duduk persoalannya sama Mbahmu. Jangan Mbahmu cuma dengarkan Laras dan dia ndak tahu kebenaran yang sesungguhnya,” ujar Budhe Dewi lagi. Dion menghela napas panjang sambil mengurut keningnya sesaat. “Laras juga dipanggil ya, Budhe?” “Iya!” Dion langsung melepaskan dengusan kesal. Ia masih sang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN