Tak ada gunanya mengumpat. Dion akhirnya memilih mengalah dengan menjauh dari pintu kamar itu daripada harus mendengar erangan dan desahan yang bersahut-sahutan bersaing dengan kamar lain. Dion bahkan baru menyadari jika hotel itu seperti one short time hotel yang digunakan hanya untuk kencan meskipun cukup mahal. Dion awalnya memilih berdiri sambil bersandar di dinding tak jauh dari kamar tersebut. Seperti sebuah lolongan, suara Helena bahkan masih terdengar oleh Dion meskipun ia sudah berjarak beberapa meter dari pintu. “Uh, kenapa aku jadi ke jebak di sini?” gerutu Dion sendirian sembari mengernyit keheranan sehabis mendengar suara seperti itu. Beberapa tamu sempat lalu lalang di dekatnya. Layaknya anak baik, Dion merapat ke dinding dan diam saja. Orang-orang itu keluar masuk ke dalam